Arab Saudi berminat untuk membeli tim Formula 1, demikian dikatakan oleh Pangeran Khalid bin Sultan Al-Abdullah Al-Faisal yang berharap melihat hal tersebut terwujud di masa depan. Negara ini telah menginvestasikan dana besar dalam kemitraan olahraga, seperti sponsor tim Aston Martin F1 oleh Aramco dan Maaden, serta kerja sama dengan Formula E oleh Dana Investasi Publik. Dalam waktu dekat, balapan F1 akan kembali ke Jeddah, dengan banyak pembicaraan tentang lintasan baru di kota Qiddiya yang sedang dibangun untuk mengambil alih penyelenggaraan balapan F1 Arab Saudi. Pangeran Khalid tertarik dengan gagasan memiliki tim F1 sendiri, meskipun menyadari bahwa langkah itu bisa menjadi sulit dan memerlukan pertimbangan yang cermat.
Pangeran Khalid mencatat bahwa ada ruang untuk tim Saudi dalam F1, mengingat ada kemungkinan tim yang mungkin dijual di masa depan. Ia menyoroti pertumbuhan pasar F1 yang mencakup peningkatan penjualan global dan kemitraan dengan perusahaan seperti Aramco dan Aston Martin. Meskipun mengakui kesulitan dan kompleksitas dalam kepemilikan tim F1, Pangeran Khalid menyatakan harapan pribadinya untuk melihat tim Saudi bersaing. Dia juga membahas posisi Arab Saudi dalam kalender F1, menekankan keinginan Saudi untuk menjadi tuan rumah putaran pertama kejuaraan untuk mendapatkan eksposur dan pengakuan yang lebih besar bagi balapan tersebut.
Meskipun kalender 2026 belum ditandatangani dan dipublikasikan, Saudi berharap dapat menjadi tuan rumah balapan pembuka musim demi meningkatkan antusiasme dan minat penonton. Pangeran Khalid berpendapat bahwa awal musim adalah waktu yang ideal bagi Saudi untuk menggelar balapan F1, dengan pertimbangan cuaca dan kondisi yang lebih menguntungkan. Dengan demikian, Saudi ingin menjalani balapan pertama atau kedua dalam kejuaraan F1, untuk mencapai hasil yang optimal bagi pengembangan olahraga ini di negara mereka.
