Grand Prix Bahrain menjadi tontonan menarik bagi para penonton, tidak hanya karena strategi yang beragam dari berbagai tim, tetapi juga karena masalah teknis yang mengganggu siaran langsung. George Russell mengalami nasib sial dengan DRS rusak serta posisinya yang terus berubah di papan waktu. Spesifiknya, transponder mengalami kerusakan, membuat seluruh sistem waktu menjadi tidak dapat diandalkan. Ini bukanlah kali pertama gangguan semacam ini terjadi, dengan sebanyak empat balapan dari lima balapan sepanjang musim ini mengalami masalah dengan menara waktu untuk sementara.
Transponder merupakan perangkat penting dalam mobil F1 karena bisa melacak posisi dan waktu mobil secara tepat. Oleh karena itu, deteksi dari transponder merupakan hal krusial dalam menentukan posisi mobil di lintasan. Masalah teknis seperti yang dialami Mercedes milik Russell selama balapan Bahrain menjadi tantangan yang berat bagi pembalap tersebut, dengan gangguan pada transponder menjadi salah satu penyebab dari sejumlah masalah listrik. Berkat tekad dan keuletan Russell, ia masih berhasil finis di posisi P2 meskipun berjuang dengan DRS dan problem listrik yang mengintai.
FIA memberikan penjelasan secara resmi terkait kejadian tersebut, menjelaskan bahwa gangguan teknis yang disebabkan oleh putaran waktu telah memengaruhi beberapa pembalap, termasuk Norris. Mobil Norris juga terkena dampak kerusakan transponder karena DRS tidak aktif secara otomatis. Meskipun kompleksitas dalam olahraga F1 sering kali menimbulkan risiko, sistem cepat pulih dan para penggemar dapat menikmati balapan yang menegangkan. Dengan demikian, balapan yang berkesan dan menyertakan berbagai insiden ini menjadi salah satu momen spesial bagi dunia Formula 1.