Hubungan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi memuncak pada insiden ‘Sepang Clash’ 2015, namun konflik dua pembalap ini sebenarnya bukan bermula di situ. Relasi mereka memburuk sejak GP Argentina 2015, di mana Rossi berhasil menyalip Marquez untuk memenangkan balapan.
Pada tahun sebelumnya, tepatnya 2014, Marquez meraih kemenangan di Termas de Rio Hondo di depan Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo, sedangkan Rossi finis di posisi keempat. Namun, lintasan ini tidak selalu bersahabat bagi Marquez, yang menemui kesulitan menghadapi keberhasilan Rossi di sana.
Dua kali Marquez berhasil keluar sebagai pemenang di Termas, pada 2016 dan 2019, meskipun kemenangannya juga diiringi dengan kecelakaan yang mempengaruhi performanya. Pada 2017, Marquez terjatuh dan kehilangan posisinya saat memimpin balapan, kemudian pada 2018 ia terkena hukuman setelah motor terhentinya sebelum balapan.
Pada balapan GP Argentina yang konflik dengan Rossi terjadi, Marquez dan timnya mencoba meminta maaf namun tidak diterima oleh pihak Rossi. Sejumlah pernyataan kontroversial kemudian menguatkan kebencian antara keduanya, mengubur harapan rekonsiliasi di masa mendatang.
Meskipun demikian, Marquez kembali ke sirkuit Termas setelah beberapa tahun absen, kali ini tanpa Rossi di lintasan. Perjalanan kurang dari sehari ini menandai pertemuan Marquez dengan jalur yang selalu dipenuhi kontroversi, namun kali ini dengan perlengkapan Ducati sebagai favorit utama untuk meraih kemenangan.
