Adrien Fourmaux didenda sebesar 10.000 euro dan dikenai denda tambahan sebesar 20.000 euro karena menggunakan “bahasa yang tidak pantas” dalam sebuah wawancara televisi Kejuaraan Reli Dunia (WRC). Komentar pereli Hyundai ini dianggap melanggar FIA Pasal 12.2.1.l dari Kode Olahraga Internasional FIA 2025. Fourmaux diminta untuk memberikan ringkasan tentang reli yang ia ikuti, termasuk insiden start yang “berantakan” di awal etape 11, di mana ia memulai etape tanpa mengenakan tali pengikat helm dengan benar. Denda ini merupakan langkah badan olahraga motor dunia untuk menindak pembalap yang menggunakan kata-kata umpatan selama balapan.
Petugas steward mengingatkan pengemudi dan perwakilan tim tentang sikap FIA terhadap bahasa yang tidak pantas serta pelecehan verbal atau fisik. Para pengurus tersebut mengakui bahwa kata-kata yang dipermasalahkan telah menjadi bahasa sehari-hari, namun mereka menekankan bahwa hal ini tetap dianggap sebagai kata-kata kotor dan tidak pantas dalam wacana publik. Dalam konteks olahraga global seperti motorsport, penting untuk menjaga profesionalisme dan rasa hormat dalam komunikasi. FIA berkomitmen untuk memastikan bahwa bahasa yang tidak pantas tidak digunakan di forum publik termasuk dalam siaran langsung di televisi.
Laporan stewards menyimpulkan bahwa hukuman yang diberikan kepada Fourmaux dan hukuman skorsing yang proporsional dengan pedoman ISC FIA. Motorsport merupakan olahraga global yang melibatkan berbagai kelompok usia dan latar belakang budaya, sehingga penting untuk menjaga kesopanan dan ketertiban dalam berkomunikasi. Sebagai figur publik, olahragawan diharapkan menjunjung tinggi standar profesionalisme dan rasa hormat agar tetap menjadi panutan bagi generasi atlet dan penggemar di masa depan.