Maximilian Guenther, pemenang Jeddah E-Prix I, menyambut baik kehadiran Pit Boost dalam balapan Formula E sebagai tambahan yang positif. Pit Boost pertama kali digunakan dalam balapan 31 lap di sirkuit Jeddah Corniche, Arab Saudi, dimana para pembalap diwajibkan untuk melakukan pitstop untuk mengisi ulang baterai sebesar 10 persen. Guenther, yang sebelumnya berada di urutan kedua menjelang lap terakhir, berhasil kembali ke posisi terdepan dan meraih kemenangan. Pembalap lain seperti Oliver Rowland dan Antonio Felix da Costa yang tetap waspada terhadap implementasi Pit Boost, menyadari bahwa faktor keberuntungan juga memainkan peran penting dalam penggunaan teknologi ini di musim balapan yang akan datang.
Walau terjadi kejadian safety car di awal balapan, yang membuat Pit Boost terhenti ketika bendera hijau dikibarkan sebelum jendela pitstop, teknologi ini tetap dianggap dapat diandalkan di seluruh lapangan. Namun, ada beberapa pengecualian, dimana pembalap seperti Dan Ticktum dari Cupra Kiro mengalami masalah teknis yang membuatnya kehilangan posisi. Meskipun demikian, kehadiran Pit Boost dinilai signifikan untuk dinikmati oleh para penggemar balapan dan menjadi tambahan yang menyenangkan bagi para pembalap, insinyur, dan tim di garasi.
Pit Boost membawa nuansa balapan yang unik dan menarik, dimana strategi dan keberanian para pembalap dalam menggunakan teknologi ini di tengah persaingan menjadi kunci kemenangan. Balapan kedua di Jeddah tidak menggunakan Pit Boost, namun aplikasi berikutnya dalam balapan Formula E akan kembali dilakukan pada akhir pekan di Monako pada bulan Mei mendatang. Menjadi saksi perjalanan perkembangan teknologi dan strategi balapan yang semakin menarik di dunia Formula E adalah pengalaman yang mempesona bagi seluruh pihak yang terlibat dalam ajang balapan bergengsi ini.