“Stasiun Jatinegara: Pemerintah Perlu Perhatikan Pelayanan”

by -37 Views

Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra mengunjungi Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, pada hari Selasa. BHS, seperti dia biasa dipanggil, menjelaskan bahwa Stasiun Jatinegara adalah stasiun HUB atau pusat yang didatangi oleh 26 Kereta Antar Provinsi dan 400 Kereta Komuter (KRL), LRT yang menghubungkan berbagai wilayah di Kota Jakarta, Bekasi, Karawang, dan Bogor. Stasiun ini sudah menjadi pusat transportasi sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1910, dan juga terhubung dengan angkutan Bus Trans Jakarta.

BHS menekankan pentingnya perhatian dari pemerintah terhadap Stasiun Jatinegara, terutama dalam hal kapasitas, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan. Selama kunjungannya, BHS melihat bahwa banyak fasilitas publik mengalami kerusakan dan penanganan perbaikan masih diurus oleh SATKER Kementerian Perhubungan, bukan oleh KAI. Hal ini sering menyebabkan keterlambatan dalam perbaikan.

Selain itu, BHS juga memerhatikan Pusat Kendali Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) yang sangat penting dalam mengatur lalu lintas kereta api di sekitar Stasiun dengan radius 3 kilometer. Dengan jumlah kereta yang melalui stasiun tersebut, PPKA harus dikelola oleh sumber daya manusia yang handal, konsentrasi, dan produktif agar dapat menghindari kecelakaan.

Meskipun di Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) BHS meraih suara tertinggi, ia melihat bahwa hanya satu petugas yang mengendalikan PPKA. Hal ini dianggap berbahaya mengingat tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi dan risiko kelelahan atau kecelakaan. Oleh karena itu, BHS menyoroti perlunya cadangan sumber daya manusia untuk memantau pengendalian lalu lintas guna mencapai nol kecelakaan dalam transportasi kereta api.