Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono, mendorong pengembangan kereta rel listrik (KRL) atau KA komuter yang menghubungkan Semarang-Solo-Yogyakarta (Joglosemar). Menurutnya, Semarang merupakan sentral Jawa yang harus diperhatikan dalam pengembangan sektor transportasi, termasuk kereta api. Sebagai kota terbesar di Jawa Tengah, Semarang diharapkan menjadi hub dari berbagai jalur track yang ada, mulai dari barat ke timur hingga utara ke selatan.
Dengan tingkat keterisian penumpang dari arah selatan, seperti Solo dan Yogyakarta, yang sudah mencapai di atas 80 persen, Bambang menegaskan perlunya dukungan pemerintah untuk penambahan infrastruktur rangkaian kereta maupun lokomotif. Pengembangan KRL Solo-Yogya telah ada dan ke depannya bisa dikembangkan hingga ke Semarang, seiring dengan potensi wisata yang meningkat di kota-kota sekitarnya.
Pemerintah juga diharapkan berinvestasi dalam mendukung percepatan pengembangan KRL Semarang-Solo-Yogya, yang diharapkan akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Daniel Johannes Hutabarat, Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Semarang, mengungkapkan peningkatan volume angkutan penumpang dan barang menggunakan kereta api.
Dengan rata-rata 117 perjalanan kereta api per hari di wilayah Daop 4 Semarang, terdiri dari 89 perjalanan penumpang dan 28 perjalanan barang, KAI mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang hingga 16 persen dibandingkan periode sebelumnya. Perusahaan ini berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang, serta mendukung prinsip keberlanjutan dengan mendorong penggunaan transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan.