Kemelut Sritex: Pemerintah dan DPR Komisi VII Kerja Sama

by -19 Views

Industri tekstil Indonesia, terutama PT Sritex, mengalami tantangan yang cukup kompleks. Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, menyatakan perlunya kerja sama antara Pemerintah dan DPR-RI Komisi VII untuk menyelidiki akar permasalahan yang ada. Hal ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara komprehensif.

Bambang Haryo mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat melihat kebutuhan sandang bukan lagi sebagai kebutuhan pokok. Mereka lebih memprioritaskan kebutuhan lain seperti pangan, energi, air, kesehatan, dan pendidikan karena biaya kebutuhan tersebut mengalami kenaikan yang signifikan. Akibatnya, daya beli masyarakat untuk sandang menurun tajam, baik untuk produk dalam negeri maupun impor.

Penurunan daya beli ini berdampak pada penjualan produk sandang, baik domestik maupun impor. Outlet-outlet penjualan barang impor mengalami penurunan drastis hingga menyebabkan sebagian besar tutup. Bambang Haryo menyoroti penurunan pembeli di berbagai pasar, menunjukkan adanya masalah struktural yang perlu diatasi.

Industri tekstil dalam negeri perlu didukung dengan inovasi untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku dari China. Dibutuhkan sistem yang mendukung penurunan harga kebutuhan pokok untuk mengembalikan daya beli masyarakat. Selain itu, harga kesehatan dan pendidikan juga menjadi fokus, agar masyarakat memiliki dana lebih untuk membeli sandang dan menabung.

Menurut Bambang Haryo, jika pemerintah fokus menurunkan biaya kebutuhan pokok secara menyeluruh, industri tekstil dalam negeri dapat kembali tumbuh dan berkembang pesat. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengatasi masalah ini secara holistik.