“Anggota DPR-RI Bambang Haryo Minta BMKG Perbaiki Analisa Lewotobi”

by -27 Views

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, mengkritik pernyataan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki terhadap Bali dan Lombok. Menurut Bambang Haryo, pernyataan tersebut tidak akurat karena arah angin pada saat itu bertiup dari barat ke timur, bukan sebaliknya. Ia menegaskan bahwa Bali dan Lombok justru berada di sebelah barat Lewotobi, sehingga tidak mungkin terkena dampaknya. Buktinya, pesawat ke Kupang masih tetap berjalan normal, meskipun wilayah tersebut berada di sebelah selatan Lewotobi.

Bambang Haryo juga menyoroti pentingnya BMKG memberikan informasi yang akurat dan tidak menyesatkan, terutama terkait dampak alam seperti erupsi gunung. Kesalahan analisis dari BMKG dapat merugikan masyarakat dan menimbulkan ketakutan, terutama bagi wisatawan domestik maupun internasional yang berencana berkunjung ke Bali dan Lombok.

Selain itu, Bambang Haryo merasa bahwa BMKG sering kali berdampak negatif terhadap sektor pariwisata Indonesia dengan kesalahan informasi yang disampaikannya, seperti ramalan cuaca yang tidak akurat. Ia menyoroti pentingnya BMKG memperbaiki kemampuan dan kompetensi sumber daya manusianya agar dapat memberikan informasi yang tepat dan tidak merugikan sektor pariwisata, pertanian, nelayan, industri, perdagangan, serta transportasi.

Dalam upayanya untuk memperbaiki kesalahan analisis BMKG, Bambang Haryo telah memberikan kritikan kepada pimpinan BMKG, Dwikorita. Hasil tes menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik dari Gunung Lewotobi tidak merata dan hanya berdampak pada sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sekitar Gunung Lewotobi saja. Hal ini membuktikan adanya ketidakakuratan dalam analisis yang dilakukan oleh BMKG dan mengakibatkan kekhawatiran yang tidak perlu di masyarakat.