Gaza di Palestina terus mengalami kesulitan, dimana selain diserang oleh tentara Israel, warga Gaza juga harus menghadapi cuaca dingin yang mengakibatkan kematian di antara mereka. Akibatnya, beberapa bayi meninggal karena kedinginan akibat kurangnya pakaian dan selimut yang memadai. Tidak hanya itu, kondisi di Gaza semakin memburuk dengan kekurangan obat dan pasokan alat medis yang parah akibat blokade Israel. Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza juga menyatakan kehabisan pasokan obat, termasuk obat untuk perawatan kanker. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberi wewenang kepada delegasi untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dengan Hamas di Qatar, namun situasi tetap terus memburuk dengan serangan intens Israel yang telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dalam tiga hari terakhir. Data terbaru Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza juga mengungkapkan bahwa lebih dari 46.000 orang telah tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023, dengan lebih dari 17.492 korban anak-anak. Dengan kondisi yang semakin memburuk, bantuan kemanusiaan seperti makanan dan pakaian tidak dapat masuk ke Gaza akibat blokade Israel, sehingga membuat keluarga terpaksa tinggal di tenda tanpa perlindungan.
Tragedi Bayi Gaza: Fakta Terbaru dan Investigasi
