Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa 30 orang tewas akibat bombardir Israel pada Jumat (3/1), meskipun Israel dan Hamas tengah dalam proses pembicaraan gencatan senjata di Qatar. Serangan Israel dipicu oleh 3 serangan roket dari Gaza, yang kemudian dibalas dengan bombardir. “7 orang tewas akibat serangan Israel di Shujaiya, kota Gaza,” kata Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal. Militer Israel mengklaim bahwa serangan ini merupakan bagian dari operasi mereka untuk menyerang ‘teroris’, dan sebagian dari target yang diserang berada di wilayah sekolah. Serangan ini menghalangi pasokan air minum dan makanan untuk pasien, tenaga kesehatan, dan mereka yang terluka di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia. Rumah Sakit tersebut mengalami kondisi kritis dan menerima kunjungan dari bantuan PBB. Meskipun tengah ada proses mediasi oleh perwakilan dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, serangan terus terjadi karena kesepakatan gencatan senjata masih sulit dicapai. Salah satu tantangan dalam perundingan adalah ketidaksepakatan Israel terkait perjanjian gencatan senjata permanen. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberi izin kepada negosiator Israel untuk melanjutkan pembicaraan di Doha, Qatar, namun serangan roket milisi Hamas terus terjadi dan direspons dengan serangan dari Israel.
“Peristiwa Gaza: Damai Terus Dicari, 30 Tewas”
