BANDA ACEH – Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa negaranya siap merespons jika Israel menyerang sebagai balasan atas serangan rudal pada 1 Oktober 2024. Pada hari itu, Iran menembakkan hampir 200 rudal ke Israel sebagai balasan atas tewasnya dua sekutu terdekatnya, yaitu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta seorang jenderal Iran.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pekan lalu berjanji bahwa tindakan balasan negaranya akan “mematikan, tepat, dan mengejutkan”. “Iran, meskipun telah berupaya keras untuk melindungi perdamaian dan keamanan wilayah, sepenuhnya siap untuk respons tegas dan penuh penyesalan atas segala aksi Israel,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi selama panggilan telepon dengan Guterres, seperti dilansir CNA.
Selama panggilan telepon pada Selasa malam, Araghchi juga mengimbau PBB untuk menggunakan sumber dayanya guna menghentikan kejahatan dan agresi rezim Israel serta mengirim bantuan kemanusiaan ke Lebanon dan Jalur Gaza. Araghchi juga berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, menekankan perlunya menghentikan serangan Israel terhadap Lebanon dan memperingatkan penentangan terhadap “petualangan baru” oleh musuh mereka di wilayah tersebut.
Pada hari Minggu, Presiden Emmanuel Macron dan Masoud Pezeshkian juga melakukan pembicaraan. Araghchi mengunjungi beberapa negara dalam sepekan terakhir, termasuk Lebanon, Suriah, Arab Saudi, Qatar, Irak, dan Oman dalam upaya meredakan ketegangan. “Menteri Araghchi tiba di Yordania sebelum menuju ke Mesir dan Turki,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei dalam unggahan di media sosial.