Presiden Iran, Masoud Pezeshkian membantah telah membantu serangan Houthi Yaman ke wilayah pendudukan Israel baru-baru ini. Dalam sebuah pernyataan, Pezeshkian menegaskan bahwa Iran tidak pernah mengirim rudal balistik hipersonik yang diklaim telah digunakan Houthi untuk membombardir Israel.
“Dibutuhkan waktu seminggu bagi seseorang untuk bepergian ke Yaman (dari Iran), bagaimana rudal ini bisa sampai di sana? Kami tidak memiliki rudal seperti itu untuk diberikan kepada Yaman,” tegasnya, seperti dikutip dari Middle East Monitor pada Selasa (17/9).
Houthi mengumumkan pihaknya bertanggung jawab atas serangan di wilayah Israel Tengah pada Minggu (15/9) dan rudal hipersonik digunakan dalam misi tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merespons serangan itu dengan mengancam akan memberikan balasan yang lebih dahsyat dari yang dilakukan Houthi di wilayah Israel.
Iran dikaitkan dengan serangan tersebut karena tahun lalu mereka memamerkan rudal balistik hipersonik pertama buatan dalam negeri yang diberi nama “Fattah”.