Serangan Roket dan Drone Hizbullah Merusak 1.400 Properti di Israel

by -580 Views

Serangan roket dan pesawat tak berawak dari Hizbullah telah merusak lebih dari seribu properti di Israel sejak Oktober. Terdapat sekitar 1.307 roket yang ditembakkan dari Lebanon ke Israel pada bulan Agustus, jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan bulan Juli (1.091 roket) dan bulan Juni (855 roket). Menurut data dari Otoritas Pajak Israel yang dikutip oleh surat kabar keuangan Israel Globes, kerugian akibat serangan tersebut mencapai US$1 miliar shekels (sekitar Rp4 triliun). Banyak orang mengungsi dari Israel utara karena serangan roket yang dilakukan hampir setiap hari oleh Hizbullah dan kelompok lain di Lebanon selatan.

Data dari Direktorat Horizon Utara di Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi telah mempengaruhi 1.400 properti dalam jarak sembilan kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon, di mana 52 persen di antaranya adalah apartemen dan rumah. Properti lain yang terkena dampak meliputi pertanian, bangunan kosong, bangunan umum, bisnis, dan infrastruktur.

Perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah telah terjadi sejak Israel melancarkan perang terbarunya di Gaza pada bulan Oktober. Bentrokan ini memunculkan kekhawatiran akan eskalasi yang lebih luas di wilayah tersebut. Israel juga telah menewaskan komandan Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut.

Masyarakat Israel utara mengecam penanganan situasi oleh pemerintah, mereka menuding pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal melindungi komunitas mereka. Anggota Knesset Israel, Dan Illouz, dan Zvi Sukkot, bahkan menulis surat kepada Netanyahu untuk membatalkan kesepakatan gas 2022 yang telah disepakati dengan Lebanon, mengingat situasi konflik yang terus berlangsung antara kedua negara tersebut.

Lebih dari 60.000 warga Israel telah mengungsi dari rumah mereka akibat serangan lintas perbatasan yang terjadi setiap hari antara Hizbullah dan pasukan Israel sejak 8 Oktober tahun sebelumnya. Serangan Israel terhadap Lebanon telah menyebabkan lebih dari 70 warga sipil tewas, termasuk anak-anak, serta sekitar 300 pejuang, termasuk anggota Hizbullah dan kelompok lain yang melakukan operasi melawan Israel dari wilayah Lebanon.