BANDA ACEH – Menurut Presiden Vladimir Putin, ia menyatakan dukungannya untuk Kamala Harris, lawan politiknya, Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merasa bingung dalam meresponsnya.
Dalam sebuah acara di Economic Club of New York, Trump merasa ragu apakah harus merasa terhina karena tidak mendapat dukungan dari Putin atau menghargai pilihannya.
“Ia (Putin) mendukung Kamala, dan saya tidak tahu apakah saya seharusnya meneleponnya dan mengatakan ‘Terima kasih banyak,’ tetapi ia mendukung Kamala. Saya tidak tahu persis apa yang harus dikatakan tentang itu. Saya tidak tahu apakah saya terhina atau ia membantu saya,” ujarnya, seperti dilaporkan oleh Associated Press pada Jumat (6/9).
Mengomentari di Forum Ekonomi Timur pada Kamis (5/9), dengan senyum sinis, Putin menyatakan bahwa Rusia ingin Harris menang dalam pemilihan presiden AS.
Gelak tawa ikonik dan “menular” dari Harris menjadi alasan Putin memilih pengganti Joe Biden daripada Donald Trump dari Partai Republik.
“Dia (Harris) tertawa dengan sangat ekspresif dan menular sehingga itu berarti semuanya baik-baik saja,” ujar Putin.
Komentar tersebut cukup ironis karena Putin dan Trump sebelumnya saling memuji.
Gedung Putih yang tidak menyukai pernyataan terus terang Putin, meminta agar Presiden Rusia tersebut diam dan tidak lagi membicarakan pemilihan presiden AS.
“Putin sebaiknya berhenti membicarakan pemilu kita, titik. Dia seharusnya tidak memihak kepada siapapun,” tegas Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.
Menurut Kirby, hanya rakyat Amerika yang berhak melakukannya, bukan pihak luar. Dia juga menekankan agar Putin berhenti campur tangan dalam urusan dalam negeri Washington.