Istri yang Meninggal Sandera Israel Menolak Pertemuan dengan Netanyahu di Gaza

by -169 Views

IKLAN


PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh

Warga ditahan dalam protes yang menyerukan kesepakatan senjata untuk segera pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza di Tel Aviv, Israel, Ahad, 1 September 2024.

IKLAN


Pengumuman Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2024

TEL AVIV- Istri salah satu dari enam sandera yang jenazahnya diambil dari Gaza pekan lalu menolak untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ketika ia tiba di rumah keluarga untuk kunjungan belasungkawa pada hari Selasa (3/9/2024), demikian dilaporkan Yedioth Ahronoth.

IKLAN


Selamat dan Sukses atas Pelantikan Dr. Safrizal, MA sebagai Pj. Gubernur Aceh

Netanyahu mengunjungi rumah sandera Alex Lobanov di Ashkelon, namun jandanya, Michal, menolak untuk menemuinya atau berbicara dengannya melalui telepon.

IKLAN


Gadai Emas melalui Pembiayaan Qardh Beragun Emas

Surat kabar tersebut mengatakan bahwa Netanyahu telah menelepon orang tua Lobanov pada hari ketika jenazahnya dan jenazah-jenazah lainnya ditemukan, dan menyatakan “penyesalan yang mendalam atas kegagalan Negara Israel untuk mengembalikannya”.

Keluarga dari seorang tawanan perempuan yang terbunuh di Gaza dan jenazahnya juga ditemukan beberapa hari yang lalu mengatakan bahwa putri mereka adalah korban dari kebijakan Netanyahu yang gagal.

Keluarga Carmel Gat menolak upaya Netanyahu untuk mengeksploitasi pembunuhan putri mereka untuk mendukung posisi politiknya untuk mempertahankan pasukan Israel di Koridor Philadelpia di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.

IKLAN


Bayar UKT UIN Ar-Raniry Lebih Cepat Lebih Mudah Pakai Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami baru saja mengucapkan selamat tinggal kepada Carmel yang kami sayangi, yang merupakan korban dari kebijakan Perdana Menteri Netanyahu yang gagal, dan kami mendengar bahwa dia mempresentasikan presentasi media di mana dia bersumpah untuk membalas dendam kepada Hamas atas pembunuhan enam orang yang diculik,” kata keluarga tersebut seperti yang dilaporkan oleh Channel 13.

Mereka menekankan penolakan mereka terhadap “mengizinkan Netanyahu menggunakan pembunuhan Carmel dengan cara yang sinis, untuk melanjutkan perang dan menyebabkan pembunuhan lebih banyak orang yang diculik.”

Strategi Netanyahu yang gagal, tambah mereka, telah menyebabkan Israel membawa lebih dari 20 orang yang diculik ke dalam peti mati dalam beberapa bulan terakhir.

“Satu-satunya tanggapan terhadap pembunuhan Carmel di bawah Netanyahu bukanlah balas dendam atas darah, tetapi sebuah kesepakatan kehidupan yang akan mengembalikan orang-orang yang diculik ke tanah air.”

 

 

Sumber: Republika