Tentara Israel bergerak di atas tank di dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, Sabtu, 29 Juni 2024.
GAZA – Faksi-faksi perlawanan Palestina terus melancarkan sejumlah operasi perlawanan di seluruh Jalur Gaza. Mereka menghadapi pasukan Israel yang menembus beberapa daerah, terutama di Rafah dan Khan Younis, di mana tentara pendudukan memulai operasi militer baru yang menyebabkan ratusan orang syahid dan terluka.
Operasi ini bertepatan dengan pengumuman tentara Israel bahwa seorang perwira tewas dalam ledakan granat tangan di Jalur Gaza, dan polisi militer membuka penyelidikan untuk mengetahui penyebab serangan tersebut. Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa mereka menargetkan tiga tank Merkava dan sebuah buldoser militer D9 dengan peluru Al-Yassin 105 dan sebuah bom Shawaaz di timur Khan Yunis.
Di Rafah, di Jalur Gaza selatan, Al-Qassam mengkonfirmasi bahwa anggota pasukan Israel tewas dan terluka setelah menyerang mereka dari jarak dekat di dalam sebuah bangunan di lingkungan Al-Furqan di Tel Al-Sultan, sebelah barat kota tersebut.
Mereka juga mengumumkan peledakan sebagian terowongan oleh pasukan teknik Israel di area yang sama sambil memompakan gas peledak ke dalamnya, yang menyebabkan ledakan terbalik ke arahnya. Hal ini juga mengkonfirmasi bahwa buldoser militer D9 dan dua tank Merkava 4 Israel menjadi sasaran bom Shawaaz dan 105 peluru Al-Yassin.
sayap militer gerakan Jihad Islam, mengatakan bahwa mereka telah menembaki situs militer Karem Abu Salem dan Sufa di timur Rafah dengan mortir. Di Jalur Gaza tengah, Al-Qassam mengatakan, bekerja sama dengan Front Populer, mengebom pasukan Israel yang telah menembus timur laut kamp Al-Bureij dengan mortir.
Mereka juga mengumumkan pemboman markas besar tentara Israel di poros Netzarim dengan sistem rudal Rajum jarak pendek 114 mm.
Patut dicatat bahwa tentara pendudukan Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, dengan dukungan Amerika, yang telah menyebabkan sekitar 129.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita. Lebih dari 10.000 orang hilang di tengah bencana besar-besaran, kehancuran dan kelaparan yang mematikan.
Sumber: Republika