Foto gabungan ini menunjukkan Presiden Joe Biden, kiri, pada 8 Maret 2024, di Wallingford, Pa., dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023.
WASHINGTON — Meningkatnya perselisihan yang dipicu oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, dilaporkan oleh media Axios yang mengutip pejabat AS pada Rabu (19/6/2024). Axios menyebutkan bahwa hal tersebut dapat mengalihkan perhatian dari upaya diplomatik untuk mencegah perang dengan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel.
Laporan tersebut menyatakan pemerintahan Biden khawatir bahwa hubungan yang tidak stabil antara Amerika Serikat dan Israel dapat merusak kekuatan otoritas Zionis di wilayah tersebut. Keadaan tersebut juga berpotensi membuat pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan Iran semakin berani.
Gedung Putih marah atas tindakan Netanyahu yang merilis video awal pekan ini yang menuduh Amerika Serikat menahan bantuan keamanan untuk negara tersebut. Namun, Amerika Serikat menyatakan hanya menahan bom seberat 2.000 pon (907 kg) yang diyakini dapat digunakan oleh Israel di wilayah yang padat penduduk di Gaza.
Gedung Putih menanggapi tuduhan Netanyahu dengan memutuskan untuk membatalkan pertemuan tingkat tinggi AS-Israel yang seharusnya diadakan pada Kamis ini untuk membahas ancaman dari Iran dan Lebanon, kata laporan tersebut. Penasehat Gedung Putih Amos Hochstein, yang telah terlibat dalam pekerjaan diplomatik di Lebanon untuk beberapa bulan, bertemu dengan Netanyahu pada Selasa (18/6/2024) untuk memberi arahan tentang pembicaraan dengan pejabat Lebanon, serta membahas cara untuk menghindari perang.
Namun, para pejabat AS memberitahu Axios bahwa pertemuan tersebut “buruk” karena Hochstein dan Duta Besar AS untuk Israel Jack Lew banyak menghabiskan waktu dalam pertemuan itu dengan memarahi Netanyahu atas kesalahan dalam menangani krisis dan klaim tiba-tiba tentang AS menahan senjata dari Israel.
Pejabat AS, seperti yang dilaporkan, yakin perseteruan antara Netanyahu dan Washington dapat berkontribusi pada ketidakstabilan lebih lanjut di AS dan mengganggu upaya untuk mencegah terjadinya perang regional.
sumber : Antara, Sputnik
Sumber: Republika