BANDA ACEH – Pejuang dari sayap militer Hamas mencoba menjebak pasukan Israel di Jabalia dengan menggunakan salah satu unit anjing militer. Pasukan Israel akhirnya menarik diri dari Jabalia, meninggalkan sebagian besar kamp tersebut dalam keadaan hancur. Menurut laporan Ynet, tentara dari unit anjing Oketz Israel mengirim seekor anjing tempur ke sebuah gedung di kamp pengungsi Jabalia pada Mei lalu, namun hewan tersebut tidak kembali. Para tentara kemudian mengirimkan drone untuk melacak anjing tersebut, dan kemudian menemukannya tergeletak di sebuah gang.
Tentara percaya bahwa anjing itu telah dibunuh dan dijadikan jebakan dengan bahan peledak. Daerah itu kemudian dibersihkan dari bahan peledak, jenazah anjing tersebut diambil dan dikirim untuk dimakamkan di pemakaman anjing Oketz K-9 dekat Modi’in di Israel tengah.
Israel mengatakan tentaranya menggunakan anjing untuk mendukung unit infanteri dan menyelamatkan tentaranya, namun tentaranya dituduh menggunakan hewan tersebut untuk mengintimidasi warga sipil.
Brigade Qassam Hamas telah menggunakan jebakan untuk memikat pasukan Israel pada beberapa kesempatan di Gaza, termasuk di Jabalia pada akhir Mei. Juru bicara Qassam Abu Obeida mengatakan dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa pasukan Israel telah dibujuk ke sebuah terowongan di Jabalia, di mana sejumlah tentara yang tidak disebutkan jumlahnya terbunuh dan ditangkap.
Tentara Israel kemudian menyangkal bahwa ada tentara yang ditangkap, namun Brigade Qassam kemudian merilis video menunjukkan apa yang tampak seperti tubuh seorang tentara terbunuh, dengan senjata dan peralatan milik tentara Israel. Pada bulan Januari, 21 tentara Israel tewas setelah disergap di sebuah gedung jebakan di Gaza, termasuk pasukan penyelamat yang telah dikirim ke gedung tersebut.
Jabalia adalah kamp pengungsi terbesar di Gaza, yang pernah menampung lebih dari 100.000 orang. Pasukan Israel menarik diri dari Jabalia pada akhir Mei, meninggalkan sebagian besar kamp tersebut dalam reruntuhan setelah hampir 20 hari pemboman.
Tentara Israel mengatakan bahwa pasukannya telah ‘menyelesaikan’ misinya di Jabalia timur dan sedang mempersiapkan serangan baru. Militer mengklaim telah membunuh ratusan pejuang, menemukan tujuh mayat tawanan Israel dan menghancurkan terowongan bawah tanah sepanjang 10 km.
Sejak 7 Oktober, lebih dari 36.200 warga Palestina tewas di Gaza, sementara sedikitnya 81.800 orang terluka. Setidaknya 10.000 lainnya hilang atau tertimbun reruntuhan.