PBB: Kejadian Penghancuran Tempat Pengungsi Palestina di Gaza oleh Israel Sangat Tragis dan Mengerikan

by -325 Views

BANDA ACEH – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara Israel terhadap gedung sekolah yang telah dijadikan tempat penampungan oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza yang telah menewaskan puluhan pengungsi. Saat memberikan pernyataan dalam konferensi pers yang dilaporkan Anadolu pada Jumat (7/6/2024), Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa serangan Israel menjadi pengingat tragis dan mengerikan terkait dengan harga yang harus dibayar oleh warga sipil di Gaza.

“Tentu saja, dia (Guterres) mengutuknya,” kata Dujarric, ketika ditanya mengenai tanggapan Guterres terhadap serangan Israel.

Dujarric menyampaikan bahwa sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan telah berusaha memberikan layanan penting kepada warga sipil. Terkait dengan tidak adanya layanan pendidikan di Gaza, Dujarric menekankan bahwa 300.000 anak yang menerima pendidikan dari UNRWA tidak dapat mengakses pendidikan sehingga sekolah tersebut diubah menjadi tempat penampungan.

“Tidak ada tempat yang aman,” ucapnya.

Mengenai klaim Israel bahwa anggota Hamas hadir di sekolah tersebut, Dujarric mengatakan bahwa setiap orang dapat mendengarkan apa yang dikatakan orang lain dan melaporkannya.

“Anda dapat melaporkan apa yang saya katakan dan membuat analisis Anda sendiri. Apa yang dapat saya sampaikan kepada Anda adalah sejumlah besar warga sipil terbunuh, termasuk anak-anak,” tuturnya.

Menanggapi pertanyaan mengenai apakah Guterres memiliki batas dalam menanggapi krisis di Gaza, Dujarric menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal tidak memiliki kebiasaan membuat batasan dan bahwa Guterres berharap konflik tersebut segera berakhir.

Dujarric menekankan bahwa PBB telah berulang kali menyerukan gencatan senjata, akses kemanusiaan, dan pembebasan sandera.

“Dalam konflik ini, seperti dalam banyak konflik lainnya, Sekretaris Jenderal bukanlah pihak yang bertanggung jawab,” katanya, menegaskan.