Menteri Luar Negeri Retno Mendesak Uni Eropa untuk Mendorong Implementasi Solusi Dua Negara bagi Palestina

by -98 Views

Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak negara-negara Eropa untuk mendorong implementasi solusi dua negara guna mengatasi konflik Palestina-Israel.

Desakan tersebut disampaikan dalam pertemuan antara beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dengan beberapa negara anggota Uni Eropa (UE) dan beberapa negara Eropa lainnya di Brussel, Belgia, Ahad (26/5/2024).

“Pertemuan ini sangat penting di tengah semakin buruknya situasi di Palestina dan tidak diindahkannya keputusan-keputusan Mahkamah Internasional oleh Israel. Saya menggunakan pertemuan ini untuk melakukan apel kepada negara-negara Eropa agar solusi dua negara dapat diimplementasikan,” kata Retno dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Selasa (28/5/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan tiga seruan. Pertama, gencatan senjata segera dan secara permanen harus terus didorong. Ia meminta semua pihak berusaha agar Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional dan menghentikan aksi militer di Rafah agar pengiriman bantuan kemanusiaan dapat dilakukan.

“Dalam kaitan ini, saya menekankan peran Dewan Keamanan PBB sangat penting. Hal ini saya sampaikan mengingat beberapa negara yang hadir dalam pertemuan adalah anggota Dewan Keamanan PBB, seperti Inggris, Algeria, UAE, dan Slovenia,” kata Retno.

Kedua, terus memberikan dukungan kepada UNRWA karena peran UNRWA sangat penting untuk mencegah situasi kemanusiaan semakin memburuk.

Ketiga, pentingnya pengakuan terhadap Palestina dan dukungan untuk keanggotaan Palestina di PBB. Semua negara perlu menggunakan pengaruh masing-masing agar veto mengenai keanggotaan Palestina di PBB tidak terjadi lagi di DK PBB. Keanggotaan Palestina di PBB akan membantu Palestina dalam membangun negaranya.

Selain tiga hal tersebut, Retno juga menekankan pentingnya kesatuan Palestina dan mendukung reformasi yang dilakukan pemerintah Palestina karena hal ini akan berkontribusi mewujudkan solusi dua negara.

Pertemuan ini sangat penting guna mendorong implementasi solusi dua negara dan menegaskan solusi dua negara satu-satunya opsi yang tepat. Akhir-akhir ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali menyampaikan solusi dua negara sudah tidak ada lagi.

Dalam diskusi terbuka selama pertemuan, Retno mencatat beberapa hal perlu digarisbawahi. Pertama, semua yang hadir berkomitmen untuk mewujudkan solusi dua negara sebagai satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

Kedua, negara-negara OKI menyampaikan penghargaan kepada Norwegia, Spanyol, dan Irlandia atas keputusan mereka mengakui Palestina. OKI mendorong negara-negara Eropa lainnya untuk mengakui Palestina. Ketiga, semua sepakat mengenai pentingnya memberdayakan Otoritas Palestina dan mendukung reformasi yang dilakukan Otoritas Palestina. Keempat, semua sepakat untuk terus mengupayakan kelancaran bantuan kemanusiaan.

Dari OKI, pertemuan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Yordania, Mesir, Indonesia, Algeria, Turki, Bahrain, dan Wakil Menteri Luar Negeri dari UAE. Sebagian besar negara-negara tersebut tergabung dalam OIC Contact Group. Perdana Menteri Palestina yang baru juga hadir dalam Pertemuan.

Menlu RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan High Representative/Vice President European Commission, Menlu Spanyol, Menlu Irlandia, Menlu Norwegia, Menlu Luksemburg, dan Perdana Menteri Palestina untuk membahas isu Palestina dan kerja sama bilateral.