Petugas medis sedang merawat seorang gadis yang terluka dalam serangan bom Israel di Jalur Gaza di kamp pengungsi Rafah, Gaza bagian selatan.
DOHA — Sayap militer kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan rudal jarak pendek ke tentara Israel di perbatasan Jalur Gaza dan Israel, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Al Jazeera, Selasa, mengutip pernyataan dari kelompok tersebut. “Kelompok perlawanan Palestina menyerang pasukan musuh Israel di situs militer Kerem Abu Salem menggunakan rudal jarak pendek ‘Rajum’,” begitu bunyi pernyataan tersebut.
Penyeberangan perbatasan Karem Abu Salem, yang juga dikenal sebagai Kerem Shalom, ditutup pada hari Minggu, 5 Mei 2024, setelah petempur Hamas meluncurkan roket ke pangkalan militer di selatan Israel. Pada hari Senin, 6 Mei 2024, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai melancarkan operasi militer di wilayah timur Rafah setelah mendesak warga untuk mengungsi.
Hamas telah menyatakan persetujuan mereka terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza yang diusulkan oleh Mesir dan Qatar, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan penolakan terhadap kesepakatan tersebut. Dilaporkan bahwa lebih dari satu juta orang diyakini mengungsi di Kota Rafah.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dan berhasil menembus perbatasan serta menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Akibatnya hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 orang lainnya disandera.
Israel kemudian melakukan serangan balasan dan memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza serta melancarkan serangan darat ke wilayah kantong Palestina itu, dengan tujuan untuk menghilangkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera. Hingga saat ini, lebih dari 34.700 orang telah tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. Lebih dari 100 sandera juga diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Sumber: Antara
Referensi: Republika