Kendaraan melintasi genangan air banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Kamis (18/4/2024).
JAKARTA — Hujan lebat dan banjir bandang telah menyebabkan 21 orang meninggal di Oman, seperti yang dilaporkan oleh otoritas setempat pada Kamis (18/4/2024). Negara di wilayah Teluk ini mengalami hujan deras yang tak kunjung mereda selama minggu ini, membuat kehidupan terhenti.
Menurut kantor berita pemerintah ONA, upaya masih dilakukan untuk mencari dua orang yang hilang akibat hujan deras tersebut. Pada Rabu (17/4), Komite Nasional Manajemen Darurat Oman (NCEM) menyatakan bahwa sebanyak 1.630 orang telah diselamatkan dan 630 lainnya dievakuasi dalam tiga hari.
Sementara itu, Kementerian Pertanian melaporkan bahwa volume air yang terkumpul di bendungan negara itu mencapai 30,955 juta meter kubik akibat curah hujan.
Sebelumnya, Uni Emirat Arab (UAE) juga mengalami curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir pada minggu ini. Menurut Pusat Meteorologi Nasional UAE yang dilaporkan oleh kantor berita WAM, Rabu (17/4/2024), curah hujan besar ini merupakan peristiwa luar biasa dalam sejarah iklim UAE sejak dimulainya pencatatan data iklim.
Pusat Meteorologi Nasional UAE memperkirakan adanya potensi curah hujan yang lebih tinggi dalam beberapa jam ke depan. Maskapai penerbangan Fly Dubai telah membatalkan beberapa penerbangan akibat cuaca buruk, sementara banyak penerbangan lainnya mengalami penundaan.
Federasi Sepak Bola UAE juga telah menunda semua pertandingan sepak bola lokal yang seharusnya berlangsung hari ini, dengan penjadwalan ulang akan diinformasikan lebih lanjut.
Komite Nasional Manajemen Darurat UAE mengimbau warga untuk tinggal di rumah, mengikuti pedoman keselamatan, dan hanya keluar dari rumah jika diperlukan dalam keadaan darurat.
Sumber: Antara (Sumber: Republika)