Permohonan Mahasiswa Kedokteran Korea Selatan untuk Menghentikan Peningkatan Kuota Diputuskan Oleh Pengadilan

by -131 Views

Dokter-dokter di Seoul, Korea Selatan, melakukan aksi protes terhadap kebijakan medis pemerintah pada Jumat (14/8/ 2020).

Sebanyak 13.000 mahasiswa kedokteran di Korea Selatan berencana untuk secara kolektif mengajukan permintaan kepada pengadilan untuk menghentikan perluasan kuota penerimaan mahasiswa di fakultas kedokteran mereka masing-masing. Permintaan ini dilakukan seiring dengan mogoknya dokter-dokter peserta pelatihan selama hampir dua bulan.

Menurut pengacara Lee Byeong-cheol yang mewakili para mahasiswa, permintaan ini akan diajukan oleh mahasiswa dari 32 sekolah kedokteran di luar Seoul pada Senin mendatang untuk melawan para rektor universitas mereka.

Para mahasiswa tersebut meminta pengadilan untuk menghentikan revisi rencana penerimaan mahasiswa baru dengan penambahan 2.000 kursi di sekolah kedokteran.

Sebagai bagian dari reformasi kesehatan yang kontroversial, pemerintah Korea Selatan mengalokasikan tambahan 2.000 kursi penerimaan sekolah kedokteran untuk universitas di seluruh negeri, dengan 82 persen di antaranya untuk universitas di luar ibu kota Seoul.

Proses perbaruan rencana penerimaan untuk tahun akademik 2025 sedang berlangsung dan diperkirakan akan diumumkan pada akhir Mei.

Lee menyatakan bahwa peningkatan kuota tersebut dapat merusak mutu pendidikan kedokteran dan melanggar hak belajar yang dijamin oleh konstitusi.

Hingga saat ini, sudah ada enam tuntutan hukum terhadap kebijakan penambahan kuota, termasuk permintaan kepada pengadilan. Empat di antaranya telah ditolak, termasuk permintaan dari asosiasi profesor kedokteran dan asosiasi dokter peserta pelatihan.

Sumber: Republika