Setelah Hizbullah Lebanon, Kataib Hizbullah Irak juga Menghantam Haifa: Israel Mundur 15 Tahun

by -91 Views

BANDA ACEH – Kelompok Perlawanan Islam Irak melaporkan bahwa mereka telah melancarkan serangan drone ke pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan Israel pada Jumat (1/3/2024).

Dalam pernyataan mereka pada Minggu (3/3/2024), kelompok tersebut menjelaskan bahwa serangan drone dilakukan ke salah satu perusahaan industri kimia di pelabuhan Haifa dengan tujuan untuk mendukung rakyat Palestina dalam melawan agresi Israel.

“Selama operasi tersebut, sebuah perusahaan industri kimia rezim Zionis menjadi target serangan drone,” ujar pernyataan dari kelompok Perlawanan Islam Irak.

Perlawanan Islam di Irak adalah kelompok koalisi milisi yang dipimpin oleh gerakan Kataib Hizbullah, bersama dengan Gerakan Nujaba dan pasukan paramiliter bersenjata lainnya yang sebagian besar beraliran Syiah. Mereka bertujuan untuk mengusir pasukan Amerika Serikat (AS) secara paksa dari wilayah tersebut, terutama di Irak.

AS dianggap sebagai bagian dari genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Serangan terus-menerus terhadap pangkalan militer AS di negara tersebut telah membuat Washington memberikan balasan dengan membombardir puluhan titik yang dianggap sebagai lokasi milisi di Irak dan Suriah.

Respon balasan AS ini membuat kelompok milisi perlawanan Irak semakin intens dalam menyerang AS dan wilayah pendudukan Israel di Palestina. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan operasi-operasi mereka dalam mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Selama konflik di Gaza, milisi perlawanan dari Yaman dan Irak telah beberapa kali menyerang pelabuhan Haifa dan situs-situs penting Israel. Deputi Wali Kota Haifa, Nachshon Tzuk, pernah mengatakan bahwa serangan dari Hizbullah Lebanon ke kota tersebut dapat membuat Israel mundur 15 tahun ke belakang.

Pemerintah Irak juga telah memutus hubungan dengan AS setelah serangan terhadap Irak dan Suriah. Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, fokus pada usaha untuk mengamankan penarikan pasukan AS dari negaranya dan telah mencapai kesepakatan dengan faksi-faksi untuk menghentikan serangan sebagai bagian dari meredakan ketegangan.