Anak Kembar Wanita Palestina Tewas Dibom Israel Setelah 10 Tahun Berusaha Hamil

by -95 Views

BANDA ACEH – Nasib tragis menimpa seorang perempuan Palestina bernama Rania Abu. Dua bayi kembarnya tewas terbunuh akibat kekejian bom Israel. Usahanya hamil untuk memiliki anak kembar dilakukannya setelah 10 tahun mencoba. Namun nahas, serangan Israel menghantam mereka berdua.

Dibutuhkan waktu 10 tahun dan tiga kali fertilisasi in-vitro agar Rania Abu Anza bisa hamil. Dan hanya beberapa detik saja hingga dia kehilangan anak kembarnya yang berusia lima bulan, laki-laki dan perempuan. Serangan Israel meluluhlantakkan rumah keluarga besarnya di kota Rafah di Gaza selatan pada Sabtu malam, menewaskan anak-anaknya, suaminya, dan 11 kerabat lainnya.

Peristiwa tragis itu menyebabkan sembilan orang lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan, menurut korban selamat dan pejabat kesehatan setempat.

Rania Abu Anza bangun sekitar pukul 10 malam untuk menyusui Naeim, si bayi laki-laki, dan kembali tidur dengan dia di satu tangan dan Wissam, si bayi perempuan, di tangan lainnya. Suaminya tidur di samping mereka. Ledakan terjadi satu setengah jam kemudian dan rumah itu runtuh.

Israel mengklaim bahwa mereka berusaha menghindari melukai warga sipil dan menyalahkan kelompok militan Hamas atas kematian tersebut. Namun serangan tersebut jarang meninggalkan komentar atau eksplanasi yang memadai.

Rania dan suaminya, Wissam, keduanya berusia 29 tahun, telah berjuang selama satu dekade untuk memiliki anak. Setelah dua kali percobaan fertilisasi in-vitro yang gagal, mereka akhirnya berhasil hamil dan si kembar lahir pada 13 Oktober.

Korban tewas akibat serangan itu termasuk beberapa anak-anak dan perempuan, yang telah mengungsi dari daerah lain. Kesedihan dan penderitaan merajalela di tengah serangan brutal yang tidak mengenal belas kasihan.