“Dalam Buku 2 Kepemimpinan Militer, Prabowo Subianto menulis bagian berjudul Sikap-sikap Pemenang. Dia mengutip pepatah Jawa ‘ajining diri saka pucuke lathi, ajining raga saka busana’ yang berarti harga diri seseorang terletak dari perkataan dan kemampuannya menyesuaikan diri dengan situasi. Prabowo juga menekankan pentingnya hormat kepada lawan secara sportif dan menang tanpa merendahkan lawan.
Dia mengatakan bahwa penjajahan masa kini lebih sulit karena seringkali tidak terlihat secara fisik. Penjajahan saat ini menggunakan cara-cara lain seperti korupsi, manipulasi, memecah belah suku dan agama. Prabowo memperingatkan agar kita belajar dari sejarah agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Melalui bukunya, Prabowo berbagi pelajaran-pelajaran yang didapatkan dari pengalaman dan pemimpin-pemimpinnya. Dia juga menyampaikan pengaruh dari tokoh-tokoh seperti Salahuddin Al Ayyubi dan Gus Dur. Prabowo menekankan pentingnya menghormati dan berdialog dengan semua orang tanpa harus selalu setuju dengan pendapat mereka.
Prabowo juga menceritakan betapa angkatan ’45 sangat bangga dan percaya diri, dengan perjuangan para pejuang yang mereka banggakan. Dia juga membagikan pengalaman tentang paman-pamannya yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan, serta bagaimana itu memengaruhi sikapnya terhadap perjuangan bangsa.
Melalui tulisan ini, Prabowo mengajak pembaca untuk mempelajari dan menghargai perjuangan para pahlawan kita, serta mengingat betapa pentingnya sikap-sikap pemenang dalam mencapai kemenangan bagi bangsa Indonesia.”
