Kepemimpinan Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar

by -150 Views

Saya pertama kali bertemu dengan Pak Wismoyo Arismunandar saat saya bergabung dengan Kopassandha. Saat itu, beliau menjabat sebagai Wakil Asisten Pengamanan (Waaspam) Danjen Kopassandha dan berpangkat Letkol, sedangkan saya Letnan Dua.

Pada awalnya, kami hanya tahu bahwa beliau adalah ipar dari Pak Harto, dengan istri yang merupakan adik dari Ibu Tien Soeharto. Pada tahun 1978, beliau menjadi Komandan Grup 1 Para Komando dari Kopassandha, sehingga beliau menjadi komandan dari grup kami, dan saya, pada saat itu, adalah komandan Kompi 112.

Beliau adalah seorang komandan yang sangat memengaruhi saya. Ajaran-ajaran beliau berdampak besar pada diri saya. Salah satu ajaran utama beliau kepada anak buahnya, selain patriotisme yang menjadi ciri khas angkatan ’45, adalah harus selalu berpikir, berbuat, dan bertutur kata yang baik. Selain itu, beliau juga selalu mengutamakan semangat dan kegembiraan.

Beliau sering mendorong agar semangat saat bertepuk tangan, meskipun banyak senior dan rekan-rekan lainnya yang mengejek perhatiannya terhadap hal ini. Namun menurut saya, hal-hal kecil seperti ini memang penting untuk memberikan semangat kepada pasukan dan diri sendiri.

Ajaran beliau bahwa seorang pemimpin harus bisa menciptakan suasana yang gembira sangat berdampak pada saya. Beliau juga mengajarkan bahwa seorang pemimpin perlu menghibur anak buahnya lewat bernyanyi, deklamasi, olahraga, dan sebagainya. Karena itulah, beliau sendiri pun sering latihan menyanyi dan selalu memberikan contoh teladan kepada anak buahnya.

Beliau juga adalah tipikal pemimpin yang jarang marah, dan jika pun marah, beliau cepat memaafkan. Ajaran-ajaran beliau sangat saya anggap bermanfaat dan sangat sesuai dengan budaya Indonesia dan budaya TNI. Beliau mengajarkan bahwa kesetiaan dan kehormatan adalah segalanya, dan selalu mengingatkan agar jangan menjelekkan orang lain.

Beliau juga selalu memberikan contoh langsung kepada anak buahnya. Beliau sangat suka olahraga, dan selalu mendorong anak buahnya untuk bisa menembak dengan baik. Bahkan saya pun menjadi salah satu penembak terbaik di kalangan Kopassus dan KOSTRAD berkat dorongan beliau.

Satu hal yang juga membuat saya terkesan adalah saat saya akan berangkat operasi pertama sebagai Komandan Kompi. Beliau memanggil saya dan mengingatkan betapa pentingnya menjaga persiapan, keselamatan, dan dekat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Beliau pun memberikan saya sebuah sajadah untuk saya bawa selama bertugas.

Ajaran dan contoh-contoh dari Pak Wismoyo Arismunandar ini sangat berdampak besar pada diri saya, dan membuat saya selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang gembira dan penuh semangat.

Source link