Pejuang Nasional Marsekal Muda TNI Prof. Dr. Abdulrachman Saleh

by -189 Views

Abdulrachman Saleh dikenal giat dalam bidang pendidikan dan aktif berorganisasi. Semasa mahasiswa dia aktif di perkumpulan olahraga terbang dan memperoleh lisensi atau surat izin terbang. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia beralih ke bidang militer dan bergabung dengan Angkatan Udara. Ia diangkat sebagai Komandan Pangkalan Udara Madiun pada tahun 1946. Ia juga turut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Meskipun menjadi bagian dari Angkatan Udara, Abdulrachman Saleh tidak melupakan profesinya sebagai dokter. Ia tetap memberikan kuliah di Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.

Ketika Belanda melakukan agresi pertamanya, Adisoetjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan ke India. Pada perjalanan pulang, mereka singgah di Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan mereka dengan pesawat Dakota ini mendapat liputan luas dari media massa dalam dan luar negeri.

Pada tanggal 29 Juli 1947, pesawat yang ditumpangi Abdulrachman Saleh berencana kembali ke Yogyakarta melalui Singapura. Harian Malayan Times melaporkan bahwa penerbangan Dakota VT-CLA telah mendapatkan izin dari pemerintah Inggris dan Belanda. Namun, ketika pesawat hendak menuju tujuan akhir, pesawat tersebut ditembaki oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan, menabrak pohon, patah menjadi dua bagian, dan akhirnya terbakar.

Peristiwa heroik ini diperingati oleh TNI AU sebagai Hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962. Kemudian, sejak 17 Agustus 1952, Maguwo diganti namanya menjadi Lanud Adisoetjipto.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-marsekal-muda-tni-prof-dr-abdulrachman-saleh/

Source link