Palestina Menyaksikan Angka Kematian Terbesar Saat Blinken Berkunjung ke Timur Tengah

by -141 Views

Pejabat kesehatan Palestina melaporkan jumlah kematian tertinggi dalam satu hari akibat serangan Israel di Gaza. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melakukan kunjungan diplomasi ke negara-negara Arab sebelum berkunjung ke Israel dengan tujuan mencegah perang di wilayah Gaza merambat ke seluruh kawasan.

Blinken yang di sisi Israel mendukung pembumihangusan di Gaza semakin prihatin terhadap jumlah kematian warga sipil. Ia mengadakan pertemuan terkait konflik ini di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi pada Senin (8/1/2024). Kunjungan diplomatiknya dimulai dengan kunjungan ke Yordania dan Qatar pada Ahad (7/1/2024).

Ini menjadi kunjungan keempat Blinken ke Timur Tengah sejak serangan tiba-tiba Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran menyerang kapal-kapal komersial yang diduga memiliki koneksi dengan Israel di jalur perdagangan Laut Merah.

AS mengatakan serangan tersebut dapat meningkatkan harga pangan dan bahan bakar. Israel menegaskan bahwa operasi militer mereka akan lebih terarah kepada pemimpin Hamas dan upaya pembebasan sandera.

Namun, pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa 247 orang tewas dalam serangan Israel. Angka kematian tertinggi dalam satu hari sejak perang dimulai. Pasukan Israel melakukan pengeboman di sebelah timur Kota Khan Younis dan wilayah tengah Jalur Gaza. Warga setempat melaporkan bahwa serangan di Deir Al-Balah menewaskan 18 orang pada malam Ahad dan empat orang pada hari Senin.

Seorang warga, Jihad Baraka, mengangkat jenazah Sami Bilal Abu Issa yang baru berusia 11 tahun dan Muhammed Bilal Abu Issa yang berusia sembilan tahun dari Rumah Sakit Eropa di Gaza ke ambulans yang sudah menunggu. Baraka mengungkapkan bahwa kedua anak itu terluka saat rumah mereka ditembaki ketika mereka sedang tidur, namun rumah sakit setempat tidak mampu merawat mereka.

Israel menuduh Hamas beroperasi di antara pemukiman warga sipil dan merilis video serta foto yang mendukung klaim mereka. Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat bahwa jumlah kematian akibat serangan Israel di Gaza sudah mencapai 23.084 warga Palestina. Militer Israel menyatakan bahwa mereka berhasil mengebom sebuah gudang senjata dan menemukan sebuah terowongan di Gaza tengah yang menewaskan setidaknya 10 pejuang di Khan Younis.

Mereka juga menjatuhkan selebaran di al-Moghani di Gaza tengah yang memperingatkan penduduk untuk melakukan evakuasi dari beberapa distrik yang dianggap sebagai “zona tempur yang berbahaya”. Dalam konflik ini, sayap militer Hamas melaporkan bahwa seorang penembak jitu mereka membunuh seorang tentara Israel di Gaza tengah.

Hampir semua dari 2,3 juta penduduk Gaza pernah meninggalkan rumah mereka setidaknya satu kali, dan banyak di antara mereka kini terpaksa menjadi pengungsi. Mereka sering kali berlindung di tenda-tenda darurat atau berkumpul di bawah terpal.

Aziza Abbas, 57 tahun, merupakan salah satu dari sejumlah warga Gaza yang tinggal di dekat perbatasan selatan dengan Mesir, yang tidak memiliki pilihan lain selain berlindung di sana setelah pengeboman di sekitar sekolah tempat dia berlindung. Dia menyatakan bahwa mungkin mereka akan dibunuh di sana, namun hal tersebut tidak masalah bagi penyerang.

Aziza menolak untuk meninggalkan Gaza menuju Mesir, yang menutup perbatasan karena khawatir akan terjadi eksodus. Di Rafah, petugas medis menemukan tiga mayat dari serangan udara Israel terhadap sebuah mobil yang diketahui warga setempat sedang membawa makanan.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA melaporkan bahwa mereka telah menjadi sasaran 63 serangan langsung, sementara Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, menyatakan bahwa 1,9 juta orang yang berada di tempat penampungan menghadapi kelaparan, kekeringan, dan wabah penyakit.

Sumber: Republika
Referensi: Republika