Ketegangan antara Hizbullah dan Israel, Bentrokan Senjata di Perbatasan Lebanon

by -140 Views

BEIRUT – Hizbullah yang berbasis di Lebanon mengklaim telah meluncurkan roket ke Israel. Sementara itu, Israel menyatakan bahwa mereka menembak “sasaran teroris” sebagai balasan.

Insiden baku tembak ini terjadi saat pejabat Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa berkunjung ke kawasan tersebut untuk mencegah konflik di Gaza merebak ke seluruh Timur Tengah.

Tak lama setelah sirene roket berkumandang di utara Israel, militer Israel melaporkan telah mengidentifikasi sekitar 40 peluncuran roket dari Lebanon ke daerah Meron di utara Israel. Belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan.

Hizbullah mengatakan telah menembakkan 62 roket ke pos pemantauan Israel sebagai “respons awal” atas pembunuhan wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri pada Selasa, 2 Januari 2024 lalu.

Ketegangan meningkat sejak Israel membunuh Arouri dengan drone di selatan pinggir kota Beirut, wilayah yang dikuasai oleh Hizbullah, sekutu Hamas di kawasan tersebut.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan bahwa Lebanon akan terkena serangan oleh Israel jika kelompoknya tidak merespons pembunuhan Arouri.

Sementara itu, militer Israel menyatakan bahwa mereka merespons serangan roket Hizbullah dengan drone yang menghantam “sasaran teroris yang bertanggung jawab atas peluncuran ke daerah Metula.”

Pejabat tempur dan pasukan Israel juga menyerang target Hizbullah di daerah Ayta ash Shab, Yaroun, dan Ramyeh di selatan Lebanon. Militer mengatakan serangan tersebut mengenai pos peluncuran, lokasi militer, dan “infrastruktur teroris.”

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell memulai upaya diplomatik terbaru untuk mencegah penyebaran konflik di Gaza yang telah berlangsung selama tiga bulan.

Israel dan Hizbullah sering saling serang dengan roket di perbatasan Lebanon, sementara kekerasan di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel semakin memanas, dan kelompok Houthi yang berbasis di Yaman bertekad melanjutkan serangan ke jalur pelayaran Laut Merah sampai Israel menghentikan serangannya ke Gaza.

Israel telah membantai rakyat Palestina sejak Hamas melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober lalu. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sudah ada 22.722 orang Palestina yang tewas dalam serangan Israel.

Operasi militer Israel di Gaza juga memaksa sebagian besar dari 2,3 juta populasi tersebut mengungsi dari rumah mereka. Pada Sabtu, 6 Januari 2024, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, serangan Israel telah membunuh 122 orang Palestina dan melukai 256 lainnya.

Konflik belum mereda meski Blinken dan beberapa diplomat lainnya sudah berkunjung ke kawasan tersebut. Kantor berita Palestina, WAFA melaporkan bahwa 18 orang Palestina tewas dalam serangan Israel di sebuah rumah di Kota Khan Younis, Gaza.

Sementara Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa pasukan Israel telah membunuh seorang remaja pria berusia 17 tahun di Desa Beit Rima, Tepi Barat, dan melukai empat orang lainnya.

Warga Gaza telah mengalami trauma akibat konflik ini. Sumber: Republika
Referensi: Republika