Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengikuti rencana untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata baru, membuat drone militer, dan meningkatkan persenjataan nuklir pada tahun 2024. Hal ini disampaikan oleh Kim Jong Un dalam pidatonya yang mengakhiri pertemuan partai berkuasa yang digelar selama lima hari untuk menetapkan tujuan kebijakan ekonomi, militer, dan luar negeri pada tahun yang akan datang.
Dalam pidatonya, Kim mencela Washington dan menyatakan bahwa tindakan AS membuat perang tidak dapat dihindari. Menurutnya, perang bisa pecah kapan saja di semenanjung Korea karena tindakan musuh yang sembrono untuk menyerang Korea Utara. Pidato tersebut juga menyerukan agar militer bersiap untuk menenangkan seluruh wilayah Korea Selatan, termasuk dengan bom nuklir jika perlu.
Para ahli memperkirakan bahwa Korut akan mempertahankan kampanye tekanan militer untuk memanfaatkan pengaruhnya menjelang pemilihan presiden AS pada tahun 2024. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menyatakan keterbukaannya untuk melakukan perundingan, namun tetap memberlakukan sanksi baru terhadap Korut karena terus melanjutkan uji coba rudal yang melanggar sanksi PBB.
Korut juga diperkirakan akan mempertahankan sikap kerasnya terhadap AS dan solidaritas anti-Amerika, anti-imperialis, dan pada saat yang sama juga mencari peluang untuk membalikkan keadaan.
Sumber: Republika
