Warga di Solo, Jawa Tengah menaruh bunga mawar di atas beberapa foto jurnalis Gaza yang tewas dalam aksi damai. Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas warga terhadap jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina. Mereka juga meminta para pemimpin dunia untuk mendesak Israel agar menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina.
Kantor Media Gaza mengatakan satu jurnalis tewas dalam serangan tentara Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Dengan gugurnya jurnalis Al-Quds TV itu, jumlah wartawan yang menjadi korban gempuran Israel di Gaza sejak 7 Oktober menjadi 106 orang.
Dalam pernyataan sebelumnya, mereka menyebutkan bahwa Israel sengaja membunuh para jurnalis di Gaza untuk membungkam narasi Palestina. Pembunuhan itu dilakukan untuk menyembunyikan kebenaran dan mencegah penyampaian berita dan informasi membentuk opini publik secara regional dan internasional.
Lembaga Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengatakan 10 pekan pertama genosida Israel merupakan situasi paling mematikan bagi jurnalis. CPJ mengatakan Gaza menjadi tempat di mana jurnalis paling banyak dibunuh dalam satu tahun di satu lokasi.
Sebagian besar jurnalis, yakni 61 dari 68 yang tewas dibunuh adalah orang Palestina. Dalam laporannya, CPJ mengatakan mereka sangat khawatir pola militer Israel yang mengincar jurnalis dan keluarga mereka.