Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi pasukan Israel di Jalur Gaza, Senin (25/12/2023). Saat kunjungannya, Netanyahu menerima informasi keamanan dari komandan dan pasukan Israel yang bertugas di Jalur Gaza. Israel kembali melakukan serangan udara di Jalur Gaza pada hari Minggu (24/12/2023), yang mengakibatkan setidaknya 78 warga Palestina tewas di Gaza.
YERUSALEM — Media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah mendorong rencana untuk menerapkan “migrasi sukarela” bagi warga Palestina di Gaza ke negara-negara lain. Menurut harian Israel Hayom, Netanyahu menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen dari Partai Likud yang berkuasa.
“Yang menjadi persoalan adalah negara-negara yang siap menerima (warga Gaza), dan kita saat ini sedang bekerja untuk itu,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Danny Danon dari Partai Likud menyampaikan bahwa ada negara-negara yang mempermasalahkan isu keterimaan warga Palestina tersebut, termasuk Menteri Imigrasi Kanada Marc Miller dan mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley yang tengah mengikuti proses penjaringan kandidat presiden dari Partai Republik.
Danon menambahkan bahwa Israel harus membentuk sebuah komite untuk menindaklanjuti isu tersebut agar memastikan bahwa semua orang yang ingin pindah ke negara ketiga dapat melakukannya.
Pada beberapa kesempatan, Amerika Serikat, negara-negara Arab, dan Eropa telah menyuarakan penolakan tegas terhadap segala bentuk “migrasi paksa” bagi warga Palestina di Gaza. Otoritas Palestina dan Hamas belum memberikan tanggapan terkait pernyataan Israel tersebut.
Israel telah melakukan serangan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang telah mengakibatkan kematian setidaknya 20.700 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, serta melukai 54.536 orang. Di sisi lain, diperkirakan sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas.
Serangan keras oleh Israel juga telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dimana setengah dari perumahan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut sambil mengalami kekurangan makanan dan air bersih yang akut.
Sumber: Antara
Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s69emf370/netanyahu-tawari-warga-gaza-pindah-sukarela-ke-negara-lain)