Warga Palestina antre untuk mendapat makanan gratis di Rafah, Gaza, Jumat (22/12/2023). Badan bantuan internasional mengatakan bahwa Gaza mengalami kelangkaan makanan, obat, dan barang kebutuhan lainnya akibat perang selama dua setengah bulan.
BRUSSELS – Dua pejabat senior Uni Eropa mengungkapkan kekagetan mereka atas penilaian bahwa seluruh penduduk Gaza dalam risiko kelaparan akut karena serangan Israel. “Ini adalah perkembangan yang serius dan seharusnya menjadi peringatan bagi dunia untuk segera bertindak mencegah bencana kemanusiaan yang mematikan,” kata kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell dan Komisioner Manajemen Krisis Janez Lenarcic.
Mereka menambahkan, “Kami sangat membutuhkan akses kemanusiaan yang berkelanjutan, cepat, aman, dan tanpa hambatan untuk menghindari memburuknya situasi yang sudah menjadi bencana ini, kurangnya akses terhadap bahan makanan pokok menciptakan situasi kelaparan.”
Laporan Integrated Food Security Phase Classification yang dirilis pada Kamis (21/12/2023) mengatakan bahwa seluruh populasi Gaza mengalami kerawanan pangan akut yang sangat parah karena serangan Israel.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Kementerian Kesehatan Palestina menyebut jumlah korban jiwa akibat serangan Israel mencapai 20.057 orang, mencapai 1 persen dari total populasi Gaza sebelum perang. Dewan Keamanan PBB juga menunda pemungutan suara atas resolusi yang disponsori Uni Emirat Arab untuk meningkatkan pengiriman bantuan di Gaza.
Amerika Serikat sekarang mendukung resolusi tersebut, namun anggota dewan lainnya membutuhkan konsultasi lebih lanjut sebelum pemungutan suara.
Sumber: Republika
