Kelompok militan Houthi Yaman telah berjanji untuk menyerang pasukan maritim Laut Merah yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) jika mereka berusaha mencegah kelompok ini menerapkan embargo terhadap semua kapal yang menuju Israel.
Perunding senior Houthi Mohammed Abdul Sallam mengatakan bahwa kelompoknya akan terus memblokir Laut Merah bagi kapal-kapal yang menuju ke Israel dan akan menyerang kekuatan manapun yang berusaha menghalangi kelompok ini.
“Siapapun yang mencoba untuk meningkatkan konfrontasi harus menanggung akibat tindakannya dan koalisi Amerika yang akan membela Israel dan memiliterisasi laut tanpa alasan dan ini tidak akan menghalangi Yaman untuk melanjutkan aktivitas sahnya dalam mendukung Gaza,” tulis Mohammed dalam media sosial X seperti dikutip dari laman Arab News, Rabu (20/12/2023).
Sebelumnya, Houthi telah menembakkan rudal balistik dan drone ke kapal komersial dan angkatan laut yang diyakini sedang berlayar ke Israel di Laut Merah. Houthi mengaku bahwa serangannya dimaksudkan untuk memaksa Israel berhenti menembaki Gaza dan membantu memungkinkan pasokan makanan dan air masuk ke Jalur Gaza.
Pemimpin Houthi Mohammed Al-Bukhaiti mengatakan bahwa pasukan internasional tidak akan mencegah milisi menargetkan kapal-kapal di Laut Merah.
Ancaman Houthi muncul sehari setelah Aidarous Al-Zubaidi, wakil presiden Dewan Pimpinan Kepresidenan Yaman yang diakui internasional dan presiden Dewan Transisi Selatan yang pro kemerdekaan, dan para pemimpin senior militer Yaman mengunjungi Pulau Mayyun yang penting dan strategis yang juga dikenal sebagai Pulau Perim di Selat Bab Al-Mandab di pintu masuk selatan Laut Merah.
Al-Zubaidi dilaporkan mengatakan bahwa pasukan akan mengambil bagian dalam inisiatif atau koalisi multilateral untuk menjaga rute pelayaran global yang tampaknya bertentangan dengan pernyataan Kemenhan Amerika Serikat bahwa Yaman tidak akan bergabung dengan pasukan laut pimpinan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada Senin (18/12/2023) mengumumkan pembentukan pasukan multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk melindungi kapal-kapal yang melakukan perjalanan di Laut Merah dari serangan Houthi.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran Reza Ashtiani memperingatkan usulan gugus tugas multinasional untuk melindungi kapal komersial Laut Merah akan menghadapi “masalah luar biasa.” Amerika Serikat (AS) yang mengajukan usulan ini.
Pernyataan ini disampaikan setelah pekan lalu Amerika Serikat mengatakan mereka sedang membahas pembentukan gugus tugas tersebut dengan negara-negara Arab. Iran yang mendukung kelompok Houthi di Yaman menentang usulan tersebut.
“Bila mereka mengambil langkah yang tidak rasional, mereka akan dihadapkan pada masalah yang luar biasa,” kata Ashtiani kepada Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) Kamis (14/12/2023).