Tim Penyelamatan Medis Kedaruratan (MER-C) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan organisasi profesi kesehatan lainnya melakukan aksi di Patung Kuda, Jakarta, pada Jumat (15/12/2023). Aksi ini diikuti oleh sekitar ratusan orang sebagai bentuk kepedulian tenaga kesehatan Indonesia terhadap krisis kemanusiaan dan kesehatan yang sedang terjadi di Gaza. Selain itu, dalam aksinya, mereka menuntut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memberikan jaminan keselamatan bagi tenaga kesehatan Palestina serta membuka akses bantuan kemanusiaan dan tenaga kesehatan asing untuk membantu para korban perang.
Tenaga kesehatan Indonesia dalam aksi Humanity Agent Without Walls menuntut WHO untuk memberikan jaminan keselamatan bagi tenaga kesehatan yang memberikan bantuan medis kepada korban di fasilitas kesehatan Palestina. Mereka mendesak WHO agar membebaskan tenaga kesehatan yang ditahan oleh militer Israel dan memberikan akses bantuan kemanusiaan serta tenaga kesehatan asing untuk membantu korban perang dan melindungi tenaga kesehatan asing yang bekerja di sana.
“Mereka menekankan bahwa tenaga kesehatan bukanlah kombatan sehingga tidak boleh diserang dengan alasan apapun,” kata Humanity Agent Without Walls di Jakarta pada Jumat (15/12/2023).
Mereka juga menuntut WHO untuk mendorong insan dan organisasi kesehatan di seluruh dunia untuk menyuarakan hal serupa dan mencegah adanya pelanggaran konvensi Jenewa terhadap tenaga kesehatan di masa depan. Humanity Agent Without Walls merupakan gabungan antara MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan berbagai organisasi tenaga medis seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI). Mereka semua bersatu untuk menyuarakan perlawanan terhadap pelanggaran hukum perang dan kemanusiaan dalam acara “Time to Scream to the World, STOP GENOCIDE!” di Jakarta pada Jumat.
Acara tersebut juga merupakan bentuk solidaritas tenaga kesehatan Indonesia kepada Palestina. Pertempuran di Jalur Gaza, Palestina, telah berlangsung selama 67 hari. Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza melaporkan adanya 287 tenaga medis yang menjadi korban serangan brutal Israel. Lebih dari 70 tenaga medis ditangkap oleh pasukan Israel dan 140 lembaga kesehatan mengalami kerusakan.
Sumber: Antara
Sumber: Republika