Presiden University of Pennsylvania, Liz Magill, telah mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir pekan lalu. Keputusannya ini datang setelah dia mendapat kritik dan tekanan akibat komentarnya dalam sidang Kongres tentang antisemitisme di kampus. Ketua Dewan Pengawas Scott Bok menyatakan bahwa Magill akan tetap menjadi anggota fakultas tetap di Penn Carey Law. Dia juga menambahkan bahwa Magill telah setuju untuk memimpin kampus sampai presiden sementara ditunjuk.
Bok juga memberikan ucapan terima kasih kepada Magill atas pengabdiannya kepada Universitas. Pada sidang kontroversial di House of Representatives pada 5 Desember, rektor dari tiga universitas terkemuka Amerika Serikat, Claudine Gay dari Harvard, Sally Kornbluth dari Massachusetts Institute of Technology, dan Magill, menjadi fokus utama dari sidang tersebut yang membahas mengenai antisemitisme di kampus-kampus.
Dalam pernyataan terpisah, Bok menyatakan bahwa Magill dinilai melakukan kesalahan langkah yang sangat disayangkan. Namun, dia juga menegaskan bahwa rekannya itu adalah orang yang sangat baik dan pemimpin yang berbakat, serta tidak sedikit pun antisemit. Bok juga mengungkapkan bahwa Magill terlalu siap dan terlalu ahli dalam menghadapi forum yang penuh permusuhan dan pertaruhan yang tinggi, yang mengakibatkan jawaban legalistik terhadap pertanyaan moral.
Selama sidang di House, ketiga rektor kampus AS mendapatkan pertanyaan-pertanyaan atas tuduhan bahwa kampus-kampus tersebut gagal melindungi mahasiswa Yahudi. Hal ini juga terkait dengan peningkatan kekhawatiran atas isu antisemit akibat perang di Gaza. Sumber: Republika
