Jika Perang Gaza Terus Berlanjut, Hamas Tidak Akan Membebaskan Tentara Israel

by -191 Views

Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengumumkan bahwa mereka tidak akan membebaskan tentara dan mantan tentara Israel yang masih disandera, jika perang di Jalur Gaza tidak berakhir. Hamas secara konsisten menyatakan kesiapannya untuk membebaskan warga negara asing yang disandera tanpa menuntut pertukaran dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

“Wakil kepala biro politik Hamas, Saleh Al-Arouri, dalam pernyataan melalui Telegram, Sabtu (2/12/2023) mengatakan bahwa tidak akan ada negosiasi mengenai hal ini sampai perang di Jalur Gaza benar-benar berhenti,” ujarnya.

Al-Arouri juga menekankan bahwa Hamas menjamin bahwa anak-anak dan perempuan Israel yang disandera tidak akan dianiaya dan akan dibebaskan. Pada Jumat (1/12/2023), Israel melanjutkan serangannya ke Gaza setelah mengumumkan berakhirnya jeda kemanusiaan yang berlangsung selama sepekan. Israel juga melarang truk-truk pembawa bantuan memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah di Mesir.

Hamas menganggap Israel bertanggung jawab atas tidak diperpanjangnya jeda kemanusiaan di Gaza, karena tidak menyambut secara positif tawaran yang diberikan oleh para mediator. Al-Rishq mengatakan bahwa Israel terus mengulangi klaim palsunya mengenai pembenaran untuk melanjutkan perang agresif terhadap rakyat Palestina. Menurutnya, Israel juga menyebarkan narasi tak berdasar, termasuk tuduhan peluncuran rudal dari Jalur Gaza dan klaim tak berdasar lainnya.

Dia juga mencatat bahwa narasi pendudukan mirip Nazi karena melanggar perjanjian jeda bertujuan untuk menutupi niat jahat Israel untuk melanjutkan serangan brutal terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Menurut data kementerian kesehatan Gaza, sedikitnya 193 warga Palestina tewas dan 652 orang terluka akibat serangan udara Israel sejak Jumat. Sumber: Antara.