Banyak Jenazah Bergelimpangan karena Rusak Parahnya RS Indonesia

by -126 Views

RS Indonesia Terbakar Akibat Serangan Israel

Gaza – Rumah Sakit Indonesia, salah satu fasilitas kesehatan terbesar di Gaza utara, telah mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel. Dampak dari kerusakan parah ini membuat Rumah Sakit Indonesia kini tidak dapat digunakan lagi.

“Dengan terkejut melihat kerusakan yang ditinggalkan oleh pasukan Israel di Rumah Sakit Indonesia,” ungkap Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Bursh kepada Aljazirah, Sabtu (25/11/2023).

Tank dan penembak jitu Israel telah mengepung Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia selama berhari-hari sebelum menargetkan generator utama dan menggerebeknya pada Jumat (24/11/2023) dini hari. Serangan terjadi sebelum gencatan senjata empat hari berlaku pada Jumat pagi.

Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa rumah sakit tersebut mengalami pengeboman besar-besaran oleh tentara Israel. Ada kekhawatiran tentang keselamatan nyawa 200 orang yang terluka dan staf medis. Al-Bursh menambahkan, tembakan Israel menewaskan seorang wanita yang terluka dan melukai sedikitnya tiga lainnya. Rumah Sakit Indonesia kini dalam keadaan hancur, dan dipenuhi dengan banyak orang yang terluka di tengah kekurangan pasokan medis yang parah.

“Koridor telah menjadi bangsal dan ahli bedah beroperasi di lantai tersebut,” kata laporan koresponden Aljazirah, Osama Bin Javaid.

“Di luar gedung rumah sakit, bau kematian memaksa orang-orang menutup hidung mereka, karena mayat-mayat yang hangus dan membusuk, termasuk anak-anak, menumpuk di sudut-sudut. Tidak ada penguburan yang dilakukan selama berhari-hari karena penembak jitu Israel menargetkan siapa saja yang keluar untuk menggali kuburan,” tambahnya.

Melaporkan dari rumah sakit setelah penggerebekan, Anas al-Sharif, salah satu dari sedikit jurnalis yang tersisa di Gaza utara, mengatakan, pasukan pendudukan Israel telah merusak dan menghancurkan sebagian besar bagian rumah sakit.

Seorang perawat di Rumah Sakit Indonesia mengatakan, dia dan tiga rekannya diinterogasi oleh pasukan Israel. Militer Israel bertanya apakah ada pejuang Hamas yang bersembunyi di rumah sakit.

“Mereka menginterogasi saya dan tiga perawat lainnya. Mereka bertanya kepada saya tentang perlawanan dan apakah ada pejuang di sini. Mereka bertanya tentang pintu masuk dan keluar rumah sakit. Kami semua panik. Kami sangat takut,” ujar perawat itu.