Joe Biden Akan Meminta Permintaan Kepada Jokowi Saat Pertemuan di Gedung Putih

by -139 Views

Presiden Amerika Serikat (AS) dan Indonesia bertemu sebelum pertemuan pertama Presiden AS Joe Biden dengan Presiden China Xi Jinping. Biden menjamu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Putih dalam persiapan pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco pekan depan. Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia mengutuk keras pengeboman Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 11 ribu orang. Sebelum pertemuan, Jokowi mengatakan akan menyampaikan hasil KTT OKI mengenai perang di Gaza ke Biden. “Presiden akan meminta Indonesia untuk memainkan peran yang lebih besar dan membantu kami (di Timur Tengah),” kata pejabat senior pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya, Senin (13/11/2023).

Pejabat tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut perluasan peran apa yang dimaksud. Indonesia memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Cina, tetapi juga menavigasi perselisihan teritorial antara negara-negara tetangga dengan Cina. Indonesia juga ingin menghindari terjebak di tengah-tengah ketegangan antara Washington dan Cina. Biden diperkirakan akan bertemu dengan Xi pada Rabu (15/11/2023). Dalam pertemuan itu, Jakarta diperkirakan akan meningkatkan hubungan dengan Washington ke hubungan diplomatik tertinggi. Beberapa sumber mengatakan Biden juga akan mengumumkan dana baru untuk industri semikonduktor Indonesia. Kedua pemimpin juga diperkirakan akan membahas upaya diplomatik Indonesia dalam mengatasi konflik di Myanmar, di mana militer merebut kekuasan pada kudeta 2021 dan bentrok dengan aliansi pemberontak.

Jokowi, yang pertama kali terpilih pada tahun 2014, secara konstitusional diwajibkan untuk meninggalkan jabatannya tahun depan setelah menjalani dua periode. Sumber mengatakan Biden dan Widodo diperkirakan akan menyetujui kerja sama baru di bidang pertahanan termasuk keamanan siber, ruang angkasa, latihan gabungan, dan ancaman nuklir. Di bidang iklim, AS akan mengumumkan langkah-langkah bersama Indonesia dalam hal penangkapan dan penyimpanan karbon, mendukung jaringan listrik, dan meningkatkan kualitas udara. Sebelumnya dilaporkan tiga sumber dari pemerintah AS mengatakan Washington dan Jakarta sedang membahas kemungkinan peningkatan kerja sama di bidang logam nikel untuk mobil listrik. Namun pemerintah AS masih memperhatikan standar lingkungan, sosial dan pemerintahan di Indonesia dan memeriksa bagaimana kesepakatan itu dapat berjalan. Salah satu sumber mengatakan kedua belah pihak akan mengumumkan rencana untuk menegosiasikan rencana itu.