Serangan Israel di Gaza Menargetkan RS Al-Shifa, Menewaskan dan Melukai Sejumlah Staf

by -99 Views

Militer Israel kembali menyerang Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza pada hari Sabtu (11/11/2023), kali ini menargetkan Unit Perawatan Intensif (ICU), demikian seperti yang dikutip dari Anadolu Agency, kantor berita Turki, Minggu (12/11/2023).

Pengeboman tersebut melukai beberapa anggota staf yang bertugas dan menyebabkan risiko kematian beberapa pasien bayi karena kekurangan oksigen setelah listrik padam. Informasi ini pertama kali dibagikan oleh organisasi non-pemerintah berbasis di Inggris, Medical Aid for Palestines.

Organisasi kemanusiaan itu memposting pernyataan yang dikeluarkan oleh Dr. Marwan Abu Sada, kepala Departemen Bedah di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, di akun media sosialnya. Dr. Sada juga melaporkan beberapa staf yang bertugas di ICU dan Rumah Sakit Al-Shifa mengalami cidera.

Staf yang berpindah antar gedung-gedung telah tertembak dan terluka parah. Mereka yang berusaha melarikan diri diserang dan kini tewas atau terluka di jalanan karena penyelamatan tidak mungkin dilakukan.

Dengan ditutupnya kamar jenazah, ratusan jenazah menumpuk dan tidak bisa dikuburkan. “Listrik padam, staf harus memberikan ventilasi pada pasien, dan bayi di ICU neonatal mulai meninggal karena kekurangan oksigen,” tambah Dr. Sada.

“Perang Israel terhadap rumah sakit harus diakhiri,” tegasnya. Sementara itu, juru bicara Angkatan Darat Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer Israel “terlibat dalam konflik yang intens” dengan Hamas di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza –-termasuk rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah-– sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Setidaknya 11.078 warga Palestina tewas, termasuk 4.506 anak-anak dan 3.027 perempuan. Jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200, menurut data resmi.