GAZA – Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sebelas warga sipil tewas dan paling sedikit 20 lainnya terluka dalam serangan terbaru pasukan Israel di kota Jenin dan kamp pengungsi di Tepi Barat pada hari Kamis (9/11/2023).
Militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang melakukan serangan kontra-terorisme di Jenin, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Tiga orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, tewas dalam penggerebekan di Betlehem, Hebron, dan Ramallah. Kementerian Kesehatan Palestina mencatat bahwa sejak Israel membalas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, setidaknya 176 warga Palestina tewas di Tepi Barat.
Jurnalis Shatha Hanaysha memberitahu Middle East Eye (MEE) dari Jenin bahwa penyerbuan ke kamp dimulai pada pukul 10.30 pagi, ketika pasukan tentara Israel menggerebek sebuah rumah tempat para pejuang Palestina bersembunyi.
Konfrontasi bersenjata yang disertai kekerasan pun terjadi, bertepatan dengan masuknya bala bantuan militer Israel secara luas dari beberapa lini ke kota Jenin.
Hanaysha juga menambahkan bahwa beberapa pejuang tewas dalam serangan pesawat tak berawak terhadap sel militer di tengah kamp, bahkan ketika tentara Israel menangkap warga secara acak.
Direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin, Mahmoud al-Saadi, mengatakan bahwa tentara Israel mengepung Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan berusaha mencegah ambulans bergerak. Saadi juga menuturkan bahwa semua korban mengalami luka tembak di bagian atas tubuh.
Karena diblokir oleh tentara Israel, hanya sedikit paramedis yang mampu menjangkau korban luka. Sehingga, mereka kesulitan dalam mengangkut korban dari kamp. Semua kru ambulans juga dilarang untuk mencari korban oleh tentara Israel.
Sumber: Republika
