Ingin Digunakan Israel untuk Menghancurkan Gaza: Mengulik Sejarah Nuklir, Senjata Mematikan

by -121 Views

JAKARTA — Israel mendapat kecaman karena berrencana untuk melakukan serangan nuklir terhadap kota Gaza di Palestina. Hal ini terungkap melalui pernyataan salah satu pejabat tinggi negara tersebut.

Bom nuklir atau bom atom adalah senjata pemusnah massal yang mampu menghancurkan sebuah kota atau daerah di suatu negara. Bom nuklir atau bom atom ini memiliki daya ledak yang sangat tinggi.

International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) mencatat sejarah perkembangan bom nuklir dari tahun 1942 hingga 2006. Selama sejarah tersebut, banyak negara yang menyepakati penghapusan bom nuklir, namun juga terdapat negara-negara yang diam-diam mengembangkan bom nuklir.

Penggunaan bom nuklir oleh Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia. Kemudian, diketahui bahwa Israel juga diam-diam mengembangkan bom nuklir ketika negara-negara lain sepakat untuk tidak mengembangkan senjata tersebut.

Berdasarkan laman icanw.org, berikut adalah sejarah perkembangan senjata nuklir dari awal hingga tahun 2006:

Pada Agustus 1942, Proyek Manhattan didirikan di Amerika Serikat (AS) dengan tujuan mengembangkan senjata nuklir pertama.

Pada tanggal 16 Juli 1945, AS melakukan uji coba nuklir pertama. Uji coba dilakukan di Socorro, New Mexico dengan kekuatan ledakan sebesar 15-20 kiloton. Tingkat radiasi di sekitar lokasi uji coba tetap tinggi, 10 kali lebih tinggi dari radiasi alamiah.

Pada tanggal 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Bom uranium meledak di Hiroshima, Jepang. Akibatnya, lebih dari 140 ribu orang meninggal dalam beberapa bulan, dan banyak lainnya meninggal akibat penyakit yang terkait dengan radiasi.

Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom kedua dijatuhkan di Nagasaki, Jepang. Bom plutonium meledak di Nagasaki dan sekitar 74 ribu orang diperkirakan meninggal pada akhir tahun 1945.

Pada tanggal 4 Januari 1946, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penghapusan senjata atom. Dalam resolusi pertamanya, Majelis Umum PBB meminta penghapusan total senjata nuklir dan membentuk komisi untuk menangani masalah senjata nuklir.

Pada tanggal 29 Agustus 1949, Uni Soviet melakukan uji coba bom nuklir pertamanya. Uji coba dilakukan di Semipalatinsk, Kazakhstan dengan kekuatan ledakan yang diberi nama First Lightning. Uni Soviet menjadi negara kedua yang mengembangkan dan berhasil menguji senjata nuklir.

Pada tanggal 3 Oktober 1952, Inggris melakukan uji coba senjata nuklir di Australia. Uji coba pertama dilakukan di Kepulauan Montebello di lepas pantai Australia Barat, dan dilanjutkan dengan serangkaian uji coba di Maralinga dan Emu Fields di Australia Selatan.

Pada tanggal 1 November 1952, Amerika Serikat melakukan uji coba bom hidrogen pertama. Uji coba dilakukan di Atol Enewetak di Kepulauan Marshall dengan kekuatan ledakan 500 kali lebih kuat dari bom yang dijatuhkan di Nagasaki.

Pada tanggal 1 Maret 1954, Amerika Serikat melakukan uji coba besar-besaran dengan bom hidrogen “Bravo” yang berkekuatan 17 megaton. Ledakan ini terjadi di Bikini Atoll, Samudra Pasifik. Dampaknya mencemari kapal nelayan Jepang, Lucky Dragon, dan penduduk Rongelap dan Utirik.

Pada tanggal 9 Juli 1955, Manifesto Russell – Einstein diterbitkan. Bertrand Russell, Albert Einstein, dan ilmuwan terkemuka lainnya mengeluarkan manifesto yang memperingatkan akan bahaya perang nuklir dan mendesak semua pemerintah untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.

Pada tanggal 17 Februari 1958, kampanye Weapons of Mass Destruction formed. Kampanye ini bertujuan untuk menghapus senjata nuklir di Inggris dan pertemuan pertamanya diadakan. Lambang ikonik kampanye tersebut menjadi salah satu simbol yang paling dikenal di dunia.