Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditahan oleh polisi pada Sabtu (4/11/2023) di luar kediamannya. Sejumlah massa mengibarkan bendera Israel berwarna biru dan putih sambil meneriakkan “Penjara sekarang!” dan berhasil menerobos penghalang polisi di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem.
Protes ini mencerminkan kemarahan publik yang semakin meningkat terhadap para pemimpin politik dan keamanan mereka. Jajak pendapat menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat warga Israel percaya bahwa Netanyahu harus mengundurkan diri.
Hingga saat ini, Netanyahu belum mengakui tanggung jawabnya atas kegagalan serangan Hamas yang mengejutkan Israel dan penyanderaan lebih dari 240 orang. Ketika guncangan awal sudah mereda, kemarahan masyarakat terus meningkat.
Keluarga para sandera yang ditahan di Gaza sangat kritis terhadap tanggapan pemerintah dan menyerukan agar kerabat mereka dibawa pulang. Di Tel Aviv, ribuan orang berdemonstrasi, mengibarkan bendera dan memegang foto beberapa tawanan di Gaza serta poster-poster dengan slogan-slogan seperti “Bebaskan para sandera sekarang bagaimanapun caranya” sementara massa meneriakkan, “Bawa mereka pulang sekarang”.
Salah satu warga Israel, Ofri Bibas-Levy, mengatakan bahwa keluarganya diculik oleh Hamas. Saudara laki-laki Bibas-Levy bersama putra-putranya yang berusia empat tahun, Ariel, dan 10 bulan, Kfir, telah disandera.
Sumber: Republika
