Netanyahu Merespons dengan Ide yang Kejam Menggunakan Nuklir dalam Serangan di Gaza

by -93 Views

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Ahad (5/11/2023) menangguhkan seorang anggota kabinetnya yang menyuarakan keterbukaan terhadap gagasan Israel untuk melancarkan serangan nuklir di Gaza. Kantor Netanyahu mengatakan, menteri yang terkena skorsing adalah Menteri Warisan Budaya, Amihay Eliyahu, dan dia akan diskors dari rapat kabinet sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara radio tentang opsi nuklir, Eliyahu menjawab, “Itu salah satu caranya.” Pernyataan Eliyahu menjadi berita utama di media Arab dan menimbulkan skandal di kalangan lembaga penyiaran utama di Israel.

Namun, baik Eliyahu maupun pemimpin partainya tidak berada dalam forum kementerian yang menangani perang di Gaza, dan mereka juga tidak memiliki informasi yang mendalam mengenai kemampuan nuklir Israel, yang tidak diakui secara publik, atau kemampuan untuk mengaktifkannya.

Kantor Netanyahu mengatakan, “Pernyataan Eliyahu tidak berdasarkan kenyataan. Israel dan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah. Kami akan terus melakukannya sampai kemenangan kami,” dilansir dari Al Arabiya, Ahad (5/11/2023).

Sekitar 9.500 warga Palestina tewas dalam pengeboman Israel, sehingga menimbulkan kekhawatiran internasional mengenai taktik Israel. Eliyahu mengatakan, “Jelas bagi siapa pun yang berakal sehat bahwa pernyataan nuklir itu hanya metaforis.”

“Respons yang kuat dan tidak proporsional terhadap terorisme jelas diperlukan, yang akan menjelaskan kepada Nazi dan pendukung mereka bahwa terorisme tidak ada gunanya,” tambah Eliyahu.

Dalam wawancara dengan radio Kol Barama, Eliyahu mengatakan, menghancurkan Gaza akan membahayakan sekitar 240 sandera, termasuk warga asing dan warga Israel. Para sandera tersebut ditahan oleh Hamas ketika mereka melancarkan serangan lintas batas yang mengejutkan pada 7 Oktober 2023.

Eliyahu berharap agar para sandera dapat kembali dengan selamat. Namun, juru bicara Hamas mengatakan bahwa Eliyahu mewakili terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dan membahayakan kawasan dan dunia secara keseluruhan. Mantan jenderal Israel yang berhaluan tengah, Benny Gantz, menyatakan bahwa pernyataan Eliyahu telah merusak dan menambah penderitaan keluarga para sandera.

Sumber: Republika