Israel menghantam tiga rumah sakit di Gaza pada Jumat (3/11/2023). Serangan udara tersebut menewaskan dan melukai lebih dari selusin pasien dan orang yang mencari perlindungan. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 15 orang tewas di Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza. Video yang beredar online menunjukkan adegan berdarah dan kacau.
Selain itu, RS Indonesia dan RS Al-Quds juga menjadi target serangan. Ketiga rumah sakit tersebut merupakan tempat perlindungan bagi warga Palestina dari serangan Israel.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qedra, mengatakan bahwa jet tempur menyerang konvoi orang-orang yang terluka parah di gerbang Rumah Sakit Al-Shifa. Mereka berada dalam ambulans dalam perjalanan ke selatan Gaza. Ia juga meminta Palang Merah untuk mengawal konvoi tersebut untuk memastikan keamanannya.
Selama pasukan darat Israel mengepung Kota Gaza dan bergerak ke wilayah utara, warga Palestina yang melarikan diri tewas di jalan al-Rasheed, arteri pesisir Gaza. Mayat-mayat terlihat berserakan di jalanan.
Menurut pejabat kesehatan setempat, setidaknya 9.227 orang, termasuk 3.826 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel selama empat minggu di Gaza.
Serangan Israel terhadap Gaza dimulai setelah serangan yang dipimpin oleh Hamas terhadap komunitas Israel pada 7 Oktober. Dalam serangan tersebut, sekitar 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil, tewas. Sedangkan 23 tentara Israel telah tewas di Gaza sejak serangan darat dimulai.
Pada hari yang sama, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, memberikan pidato pertamanya sejak serangan Hamas ke Israel memicu perang di Gaza. Hizbullah telah terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan dengan Lebanon sejak permusuhan dimulai. Nasrallah memperingatkan bahwa perang regional adalah “kemungkinan yang realistis” dan menyatakan tujuan Hizbullah adalah mengakhiri perang di Gaza dan memastikan kemenangan Hamas.