Bendera PBB Tak Mampu Melindungi Warga Layaknya Sebelumnya

by -231 Views

Direktur Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza, Thomas White, pada Jumat (3/11/2023), menyatakan bahwa saat ini tidak ada tempat aman di Jalur Gaza. Dia mengatakan bahwa bendera PBB tidak lagi dapat melindungi warga Gaza dari agresi Israel.

Hal ini disebabkan oleh serangan yang juga menghancurkan fasilitas dan bangunan PBB di sana. Sekitar 600 ribu warga Gaza mencari perlindungan di gedung-gedung PBB di Jalur Gaza, termasuk sekolah. Namun, mereka bahkan tidak bisa diberikan keamanan di bawah bendera PBB.

Selama hampir sebulan agresi Israel ke Gaza, lebih dari 50 fasilitas PBB rusak atau hancur terimbas serangan. Sebanyak 38 orang tewas ketika sedang berlindung di tempat-tempat terkait. Jumlah warga yang terbunuh ketika berlindung di bangunan atau fasilitas PBB dikhawatirkan akan meningkat signifikan, terutama di Jalur Gaza bagian utara yang menjadi medan pertempuran utama.

Pada Jumat lalu, jet tempur Israel menyerang Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza. Konvoi ambulans yang hendak membawa korban luka ke gerbang penyeberangan Rafah juga menjadi target. Pesawat tempur Israel menembaki pintu masuk utama RS al-Shifa, menyebabkan puluhan orang terbunuh dan terluka.

Menurut beberapa sumber, terdapat 40 ribu warga Gaza yang mengungsi ke RS al-Shifa. Foto dan video dari lokasi kejadian menunjukkan kondisi korban yang terluka dan petugas medis yang tergeletak di jalanan. Beberapa ambulans juga mengalami kerusakan akibat serangan tersebut.

Sedikitnya 13 orang tewas dan 26 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengutuk serangan tersebut dan menekankan pentingnya melindungi pasien, petugas kesehatan, fasilitas medis, dan ambulans setiap saat.

Jumlah warga Gaza yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 telah melebihi 9.200 jiwa, dengan 70 persen dari mereka adalah anak-anak, perempuan, dan lansia. Sedangkan korban luka mencapai 22 ribu orang, dan lebih dari 1 juta warga Gaza mengungsi akibat agresi Israel.

Sumber: Republika