Netanyahu Tolak Mengindahkan Resolusi Gencatan Senjata PBB, Menyatakan Pertempuran Gaza Masih Berada di Tahap Awal

by -136 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa keputusan untuk memperluas operasi darat di Jalur Gaza telah disetujui oleh anggota Kabinet perang. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant dan Menteri Pemerintahan Darurat Benny Gantz. Netanyahu menjelaskan bahwa pertempuran ini masih dalam tahap awal dan diperkirakan akan berlangsung sulit dan berlarut-larut, namun Israel siap menghadapinya. Ia menggambarkan perang di Gaza sebagai ujian eksistensial bagi negaranya dan menyebutnya sebagai perang kemerdekaan kedua bagi Israel. Netanyahu juga menyampaikan bahwa selama beberapa pekan awal pertempuran, pemerintahannya telah berhasil menghancurkan musuh secara besar-besaran untuk membantu pasukan mereka memasuki wilayah dengan lebih aman. Terkait usulan Hamas tentang pertukaran tahanan, Netanyahu mengatakan bahwa kabinet perang telah mendiskusikannya namun menilai bahwa pembicaraan saat ini tidak akan membantu. Ketika ditanya tentang tanggung jawab atas kegagalan militer dan intelijen Israel pada 7 Oktober lalu, Netanyahu mengakui adanya kelalaian besar dan menyatakan bahwa hal ini akan diselidiki secara menyeluruh setelah perang berakhir. Rakyat Palestina yang tewas akibat serangan ini terus bertambah, dengan lebih dari 5.000 warga Palestina gugur baik di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat sejak dimulainya agresi pendudukan Israel pada 7 Oktober. Pihak medis Palestina melaporkan jumlah korban tewas sebanyak 5.087 orang di Jalur Gaza, termasuk banyak anak-anak, perempuan, dan lansia, sementara 15.273 orang lainnya dilaporkan terluka. Selain itu, pasukan Israel juga dilaporkan melakukan pembantaian yang menewaskan 436 orang dalam satu hari, termasuk 182 anak-anak. Sebagian besar korban berasal dari selatan Jalur Gaza. Sumber: Republika.