Militer Israel Tidak Memberikan Jaminan Keselamatan untuk Jurnalis di Gaza

by -110 Views

Militer Israel memberi tahu organisasi berita internasional Reuters dan Agence France Presse bahwa mereka tidak dapat menjamin keselamatan jurnalis yang bekerja di Jalur Gaza. Israel telah melakukan serangan dan pengepungan terus-menerus di Gaza selama tiga minggu.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menulis surat kepada Reuters dan AFP setelah meminta jaminan bahwa jurnalis mereka di Gaza tidak akan menjadi target serangan Israel. Dalam surat tersebut, IDF mengatakan bahwa mereka menargetkan semua aktivitas militer Hamas di Gaza.

“IDF menargetkan semua aktivitas militer Hamas di seluruh Gaza. Hamas dengan sengaja menempatkan operasi militer di sekitar jurnalis dan warga sipil,” kata pernyataan IDF dalam surat tersebut.

IDF juga mencatat bahwa serangan intensitas tinggi terhadap sasaran Hamas dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan di sekitarnya. IDF menuduh bahwa roket Hamas juga dapat salah sasaran dan membunuh orang-orang di Gaza.

“Dalam kondisi seperti ini, kami tidak dapat menjamin keselamatan karyawan Anda, dan sangat mendesak Anda untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk keselamatan mereka,” kata isi surat IDF.

Hamas tidak memberikan komentar atas tuduhan IDF. Reuters tidak dapat memverifikasi berapa banyak organisasi berita lain yang beroperasi di Gaza yang menerima surat serupa dari IDF. Reuters dan AFP mengaku sangat prihatin dengan keselamatan jurnalis di Gaza.

“Situasi di lapangan sangat buruk, dan keengganan IDF untuk memberikan jaminan mengenai keselamatan staf kami mengancam kemampuan mereka untuk melaporkan konflik ini tanpa rasa takut terluka,” kata Reuters dalam sebuah pernyataan menanggapi surat militer Israel.

Direktur Berita Global AFP, Phil Chetwynd mengatakan bahwa organisasi beritanya telah menerima surat yang sama. “Kami berada dalam posisi yang sangat berbahaya, dan penting bagi dunia untuk memahami bahwa ada tim jurnalis besar yang bekerja dalam kondisi yang sangat berbahaya,” kata Chetwynd.

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) melaporkan bahwa setidaknya 27 jurnalis telah tewas sejak dimulainya perang. Sebagian besar jurnalis yang tewas berada di Gaza, tetapi ada juga yang berada di Israel dan selatan Lebanon.

Seorang jurnalis video Reuters tewas dan enam jurnalis lainnya terluka di Lebanon selatan pada 13 Oktober ketika rudal yang ditembakkan dari arah Israel menghantam mereka. Menurut laporan terbaru CPJ pada 27 Oktober, telah terjadi 22 kematian warga Palestina, empat warga Israel, dan satu warga Lebanon.

Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s3a0gf335/militer-israel-tak-jamin-keselamatan-jurnalis-di-gaza)